Ilustrasi bahan bakar (Pexels/Engin Akyurt)
Koil yang tidak bekerja optimal bisa menyebabkan pembakaran di dalam mesin jadi tidak sempurna. Imbasnya, mobil perlu menyemprotkan lebih banyak bahan bakar untuk bisa tetap berjalan dengan tenaga yang cukup. Akibatnya, konsumsi bahan bakar jadi boros padahal gaya mengemudi tidak berubah.
Kalau kamu merasa mobilmu jadi lebih sering isi bensin dari biasanya, bisa jadi masalahnya bukan di tangki, tapi di sistem pengapian. Koil yang lemah juga bisa menyebabkan emisi gas buang meningkat karena sisa bahan bakar tidak terbakar sempurna. Hal ini tentu berdampak pada lingkungan dan performa mesin secara keseluruhan.
Jadi, kalau kamu sudah melihat satu atau beberapa ciri di atas, sebaiknya langsung bawa mobil ke bengkel untuk pengecekan lebih lanjut. Jangan tunggu sampai mobil mogok total karena koil yang mati. Ganti koil dengan yang berkualitas agar pengapian kembali normal dan mobil tetap nyaman digunakan.
Apa fungsi koil pada mobil? | Koil berfungsi untuk mengubah arus listrik menjadi tegangan tinggi agar bisa memicu percikan api di busi. |
Apa ciri-ciri koil mobil mulai lemah? | Tandanya antara lain mesin brebet, tenaga menurun, sulit dihidupkan, atau lampu check engine menyala. |
Apa penyebab koil mobil melemah? | Biasanya karena usia pakai lama, panas berlebih, atau tegangan listrik tidak stabil. |
Apa yang terjadi jika koil rusak total? | Mobil bisa mogok mendadak karena tidak ada percikan api di busi untuk menyalakan mesin. |
Kapan sebaiknya koil diganti? | Koil sebaiknya diganti jika sudah menunjukkan gejala lemah atau setiap 60.000–80.000 km, tergantung kondisi pemakaian. |