Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Chery (chery.co.id)
Ilustrasi Chery (chery.co.id)

Pabrikan otomotif asal Tiongkok, Chery, dikabarkan akan menggunakan salah satu pabrik milik Volkswagen sebagai lokasi produksi mobil mereka di luar Tiongkok. Langkah ini dinilai sebagai strategi menghadapi tantangan tarif impor sekaligus memperkuat posisi Chery di pasar kendaraan listrik (EV) Eropa yang sangat kompetitif.

Meskipun belum ada konfirmasi langsung dari pihak Volkswagen, dua fasilitas produksinya di Jerman, yakni Dresden dan Osnabrück, diketahui akan segera ditutup. Penutupan ini terjadi karena menurunnya permintaan dan semakin ketatnya persaingan dari produsen mobil asal Tiongkok yang mampu menawarkan kendaraan listrik dengan harga lebih murah.

Jika negosiasi berhasil, pabrik-pabrik inilah yang kemungkinan besar akan digunakan oleh Chery untuk memulai produksi lokal di Eropa.

1. Masih proses negosiasi dengan Volkswagen

Chery Tiggo 8 Hybrid (cheryinternational.com)

Wakil Presiden Chery International, Charlie Zhang, menyatakan bahwa proses ini masih dalam tahap penjajakan dan belum sepenuhnya final. Ia menekankan bahwa ada sejumlah hambatan yang harus dianalisis secara menyeluruh sebelum perusahaan dapat benar-benar mulai memproduksi mobil di Jerman.

Zhang menyebut bahwa faktor seperti biaya tenaga kerja, struktur biaya produksi, serta ketersediaan dan efisiensi rantai pasokan di wilayah tersebut harus dikaji lebih dalam.

“Kita perlu mempelajari rencana kelayakan, karena di Jerman, situasinya sangat, sangat rumit,” kata Zhang seperti dikutip Drive, Kamis 1 Mei 2025. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun peluang terbuka lebar, eksekusinya membutuhkan perhitungan matang dan strategi yang terstruktur.

2. Volkswagen dalam tekanan

Ilustrasi Mobil Volkswagen ID.4 (volkswagen.com.sg)

Volkswagen sendiri saat ini sedang berada dalam posisi sulit. Pada akhir tahun lalu, CEO Grup Volkswagen, Oliver Blume, secara terbuka menyampaikan kepada karyawan dan media bahwa perusahaannya mulai kehilangan daya saing, terutama dalam menghadapi peralihan cepat pasar Eropa menuju elektrifikasi.

Masuknya produk-produk EV murah dari Tiongkok seperti BYD, Geely, Leapmotor, Deepal, dan tentu saja Chery, telah menekan harga pasar secara signifikan. Sebagai perbandingan, SUV listrik Volkswagen ID.4 dibanderol mulai dari 59.990 dolar AS, sedangkan SUV listrik Geely seperti EX5 hanya sekitar 40.990 dolar AS. Perbedaan harga yang mencolok ini menjadi salah satu alasan mengapa produk Volkswagen mulai tertinggal dalam hal penjualan.

3. Menghindari tarif dan memperluas pengaruh global

Ilustrasi Chery (chery.co.id)

Bagi Chery, memproduksi mobil langsung di Eropa bukan hanya soal strategi logistik atau branding. Salah satu motivasi utamanya adalah untuk menghindari tarif tinggi hingga 45 persen yang dikenakan Uni Eropa terhadap kendaraan yang diimpor dari Tiongkok.

Dengan memiliki basis produksi langsung di Eropa, Chery dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen lokal tanpa dibebani biaya tambahan dari bea masuk.

Langkah ini juga akan memperkuat citra Chery sebagai produsen global yang tidak hanya bergantung pada ekspor, tapi juga mampu menghadirkan investasi, pekerjaan, dan inovasi langsung di pasar sasaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team