Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Geber Pabrik di Amerika Serikat, Volvo Bakal Fokus Garap SUV Listrik

ilustrasi mobil Volvo (volvocars.com)
ilustrasi mobil Volvo (volvocars.com)
Intinya sih...
  • Volvo Cars tingkatkan produksi lokal di AS, respons tarif impor Trump
  • Model SUV dan listrik menjadi fokus produksi di pabrik Carolina Selatan
  • Rencana lokalisasi produksi guna mengurangi ketergantungan pada pengiriman lintas benua

Perusahaan otomotif asal Swedia, Volvo Cars, dilaporkan tengah mengambil langkah strategis untuk meningkatkan produksi lokal di Amerika Serikat, tepatnya di pabrik mereka yang berlokasi di Carolina Selatan.

Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap tarif impor yang tinggi dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mendorong banyak produsen otomotif global untuk menanamkan investasi dan memperluas kapasitas produksi di dalam negeri.

Strategi ini tidak hanya ditujukan untuk menghindari beban tarif yang besar, tapi juga untuk memperkuat posisi Volvo di pasar otomotif Amerika yang sangat kompetitif, terutama di segmen kendaraan listrik dan SUV.

1. Volvo fokus garap SUV listik untuk pasar AS

mobil Volvo (pexels.com/Vitali Adutskevich)
mobil Volvo (pexels.com/Vitali Adutskevich)

Saat ini, Volvo EX90 menjadi satu-satunya kendaraan listrik yang diproduksi Volvo di Amerika. Model ini juga menjadi simbol komitmen perusahaan terhadap masa depan elektrifikasi. Namun, produksi satu model saja dianggap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar sekaligus mengoptimalkan kapasitas pabrik di Charleston, Carolina Selatan.

CEO Volvo, Hakan Samuelsson, seperti dikutip dari carscoops hari ini, mengisyaratkan bahwa model berikutnya kemungkinan besar adalah SUV seperti XC60 atau XC90, yang akan hadir dalam varian hybrid ringan (mild hybrid) maupun hybrid plug-in (PHEV). Menurutnya, peluang penjualan terbesar di AS masih datang dari SUV, bukan sedan atau wagon.

"Mobil wagon atau sedan sepertinya tidak mungkin. Menurut saya, jika Anda melihat mobil terlaris di AS, mobil itu sering kali adalah jenis SUV," ujar Samuelsson. Ia menambahkan bahwa mengandalkan pengiriman mobil dari Eropa ke Amerika tanpa kehadiran produksi lokal bukanlah strategi yang ideal dalam kondisi perdagangan saat ini.

2. Strategi lokal sebagai jawaban atas tekanan tarif impor

ilustrasi mobil Volvo (pexels.com/ Efrem Efre)
ilustrasi mobil Volvo (pexels.com/ Efrem Efre)

Sekitar 90 persen kendaraan Volvo yang dijual di AS masih diproduksi di Eropa, dan hal ini menjadikan Volvo sangat rentan terhadap fluktuasi kebijakan perdagangan, terutama saat tarif impor mobil dari luar negeri diberlakukan cukup tinggi. Inilah yang mendorong perusahaan untuk mempercepat rencana lokalisasi produksi guna mengurangi ketergantungan pada pengiriman lintas benua.

Samuelsson mengungkapkan bahwa dirinya akan segera mengunjungi Amerika untuk berdiskusi langsung dengan para diler dan mencari tahu model mana yang paling masuk akal untuk diproduksi di dalam negeri. Ia menegaskan bahwa keputusan harus segera diambil karena dampak tarif telah memengaruhi fleksibilitas perusahaan dalam menentukan strategi pasar.

“Seharusnya lebih cepat jika kita ingin memberikan dampak pada pemanfaatan karena ada orang di sana yang membutuhkan sesuatu untuk dilakukan. Dengan tarif, dampaknya bahkan lebih negatif karena opsi untuk mengekspor tidak lagi sejelas dulu,” jelasnya.

3. Volvo hentikan penjualan sedan S90 dan perkuat lineup SUV

ilustrasi mobil Volvo (volvocars.com)
ilustrasi mobil Volvo (volvocars.com)

Sebagai bagian dari penyesuaian strateginya di Amerika, Volvo juga berencana untuk menghentikan penjualan sedan S90 di AS mulai tahun depan. Model ini sebelumnya diimpor langsung dari Tiongkok, dan karena tekanan tarif serta perubahan selera pasar, penjualannya dianggap tidak lagi sejalan dengan arah pertumbuhan Volvo di kawasan ini.

Sebagai gantinya, Volvo akan memusatkan fokus pada model-model SUV populer seperti XC40, XC60, dan XC90, yang lebih sesuai dengan tren pasar Amerika saat ini. Strategi ini dinilai akan lebih menguntungkan dan memungkinkan perusahaan memaksimalkan efisiensi distribusi dan logistik di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Sementara itu, Volvo terus mendorong kapasitas produksi EX90 bertenaga listrik di fasilitas AS sebagai upaya untuk mengamankan posisi dalam pasar EV yang sedang berkembang pesat. Peningkatan produksi model ini diharapkan dapat memberikan sinyal kuat bahwa Volvo bukan hanya siap menghadapi persaingan, tetapi juga ingin tumbuh secara berkelanjutan di pasar Amerika.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us