Hore! Xiaomi Percepat Waktu Pengiriman Mobil Listrik SU7

- Waktu pengiriman lebih cepat untuk varian populer
- Ekspansi pabrik besar-besaran untuk memenuhi permintaan
- Menuju skala produksi 1,2 juta unit per tahun
Produsen teknologi asal China, Xiaomi, kembali menunjukkan keseriusannya dalam industri otomotif listrik. Melalui strategi ekspansi besar-besaran dan peningkatan kapasitas produksi, perusahaan berhasil memangkas waktu pengiriman mobil listrik Xiaomi SU7, terutama untuk varian SU7 Pro dan SU7 Max. Kini, pelanggan yang melakukan pemesanan hanya perlu menunggu antara enam hingga sembilan minggu, jauh lebih cepat dibandingkan waktu tunggu sebelumnya yang bisa mencapai sekitar 30 minggu.
Percepatan ini menjadi sinyal kuat bahwa Xiaomi mulai menemukan ritme optimal dalam rantai pasok dan produksi kendaraan listriknya. Laporan dari Carnewchina menyebutkan bahwa peningkatan kapasitas pabrik serta pengaturan ulang jadwal produksi berperan besar dalam mempercepat distribusi kendaraan. Dengan waktu pengiriman yang lebih singkat, pelanggan yang memesan sekarang bahkan berpeluang menerima mobil mereka sebelum akhir tahun 2025 dan masih dapat menikmati insentif pajak pembelian di China yang berlaku hingga tahun ini.
1. Waktu pengiriman lebih cepat untuk varian populer

Dari semua lini model Xiaomi SU7, varian SU7 Pro dan SU7 Max menjadi yang paling cepat dikirim, dengan waktu tunggu hanya 6–9 minggu. Sebelumnya, calon pembeli harus menunggu hampir tujuh bulan untuk mendapatkan mobil tersebut. Sebaliknya, model SU7 standar masih memerlukan waktu pengiriman sekitar 29–32 minggu, sedangkan SU7 Ultra yang berfokus pada performa tetap mempertahankan jadwal pengiriman singkat sejak awal, yakni 6–9 minggu.
Model lain, seperti Xiaomi YU7, justru menghadapi waktu tunggu yang jauh lebih panjang, mencapai 32–38 minggu, menandakan kapasitas produksi untuk model tersebut masih terbatas. Dengan peningkatan skala produksi ini, Xiaomi tidak hanya mengurangi tekanan dari daftar tunggu, tetapi juga berpotensi meningkatkan penjualan secara signifikan menjelang akhir tahun. Strategi ini terbukti efektif dalam memperkuat posisi Xiaomi Auto di pasar mobil listrik domestik yang sangat kompetitif.
2. Ekspansi pabrik besar-besaran untuk memenuhi permintaan

Keberhasilan mempercepat pengiriman tak lepas dari rencana ekspansi besar-besaran yang dilakukan Xiaomi Auto. Saat ini, perusahaan tengah membangun pabrik baru di Beijing (Fase II dan III) serta Wuhan, dengan target produksi lebih dari 1 juta unit per tahun pada 2026, dan target akhir 1,2 juta unit.
Laporan tahun 2025 menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan pabrik Xiaomi bahkan mencapai hampir 200 persen, melampaui standar industri otomotif pada umumnya. Pabrik Beijing Fase I, yang semula dirancang untuk kapasitas 150.000 unit per tahun, kini berhasil menggandakan produksi berkat sistem kerja dua shift. Dengan kapasitas yang sama di Fase II, Xiaomi dapat memproduksi hingga 600.000 unit per tahun hanya dari dua fasilitas tersebut.
3. Menuju skala produksi 1,2 juta unit per tahun

Ekspansi Xiaomi tidak berhenti di situ. Pabrik Beijing Fase III dijadwalkan mulai produksi setelah Tahun Baru Imlek 2026, sementara pabrik Wuhan Fase I akan beroperasi penuh mulai Mei 2026 dengan target 35.000 unit per bulan pada Oktober. Jika seluruh lini berjalan lancar, total produksi Xiaomi bisa menembus 1,2 juta unit per tahun, menjadikannya salah satu produsen EV terbesar di China.
Langkah Xiaomi ini menunjukkan ambisi besar untuk menyaingi merek otomotif mapan seperti BYD dan Tesla. Dengan mempercepat pengiriman, memperluas kapasitas, serta meningkatkan efisiensi pabrik, Xiaomi berupaya memastikan bahwa transformasi dari produsen gadget menjadi raksasa otomotif bukan sekadar wacana — melainkan strategi jangka panjang yang mulai membuahkan hasil.












![[QUIZ] Coba Tebak Singkatan Brand Mobil, Bisa Benar Semua?](https://image.idntimes.com/post/20250530/pexels-audrius-strikaitis-31613974-10903098-52056f9d5b0fec1132eedf78acc9f8c7.jpg)





