Xiaomi semakin menunjukkan komitmennya untuk bersaing di industri kendaraan listrik. Perusahaan teknologi asal Tiongkok ini baru saja menggelontorkan investasi sekitar 635 juta yuan atau setara Rp1,4 triliun untuk mengakuisisi sebidang lahan industri di Kota Baru Yizhuang, Beijing. Lahan tersebut seluas 485.100 meter persegi dan akan dimanfaatkan untuk membangun fasilitas produksi kendaraan energi baru (NEV) serta komponen pendukungnya.
Akuisisi ini dilakukan oleh Xiaomi Jingxi Technology Co, Ltd, anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Xiaomi Smart Technology. Dengan klasifikasi lahan industri dan kontrak sewa selama 50 tahun, pembangunan ini diduga menjadi fase ketiga dari strategi produksi kendaraan Xiaomi, setelah suksesnya peluncuran sedan listrik Xiaomi SU7 beberapa waktu lalu.