ilustrasi aki mobil (pexels.com/Themba Mtegha)
Menjumper aki yang benar-benar soak, misalnya yang tegangannya sudah di bawah 10 volt, tidak akan memberikan hasil yang optimal. Mesin mungkin tidak akan menyala atau kalau pun menyala, akan mati lagi karena aki tidak bisa menyimpan daya. Selain itu, ada risiko lebih besar, yaitu kerusakan pada sistem kelistrikan.
Sebba, saat arus dari aki donor mengalir ke aki yang soak, bisa terjadi lonjakan arus listrik yang tidak stabil. Ini bisa mengganggu atau merusak komponen elektronik penting, seperti ECU (Electronic Control Unit), sensor mobil, atau sistem pengisian daya. Bahkan, jika akinya sudah rusak secara fisik (bocor, menggembung, atau berbau menyengat), melakukan jumper bisa memicu ledakan atau percikan api.
Selain itu, aki yang sudah soak parah biasanya tidak bisa menyerap dan menyimpan arus listrik dengan baik. Jadi, walaupun berhasil dinyalakan, mobil tetap akan mati ketika arus dari aki donor dicabut. Ini bukan hanya merepotkan, tapi juga bisa memperpendek umur aki donor karena dipaksa bekerja ekstra.