Kesalahan Ini Sering Dilakukan Saat Menjumper Aki Mobil

- Kesalahan paling umum adalah asal sambung kabel tanpa memperhatikan urutan dan kutub aki, bisa menyebabkan korsleting parah dan merusak mobil.
- Pastikan selalu sambungkan kabel merah ke kutub positif aki yang soak terlebih dahulu, lalu ke kutub positif aki donor untuk menghindari kesalahan ini.
- Orang sering lupa mematikan perangkat elektronik sebelum menjumper, padahal lonjakan tegangan bisa merusak komponen elektronik jika sistem masih aktif.
Menjumper aki mobil mungkin terlihat mudah: tinggal sambung kabel, nyalakan mesin, dan selesai. Tapi kenyataannya, banyak orang melakukan kesalahan menjumper. Akibatnya bisa fatal. Aki bisa meledak, korsleting, sampai kerusakan komponen elektronik mobil.
Kesalahan ini sering muncul karena kurangnya pemahaman tentang sistem kelistrikan kendaraan atau karena terlalu terburu-buru saat dalam kondisi darurat. Padahal, menjumper aki mobil tidak membutuhkan keahlian khusus, hanya perlu ketelitian dan mengikuti langkah yang benar.
Nah, supaya kamu tidak mengalami hal-hal yang tak diinginkan, yuk kenali beberapa kesalahan paling umum yang sering dilakukan saat menjumper aki, lengkap dengan penjelasan dan cara menghindarinya.
1. Salah urutan pemasangan kabel jumper

Kesalahan paling umum adalah asal sambung kabel tanpa memperhatikan urutan dan kutub aki. Banyak orang langsung menjepit kabel ke terminal aki tanpa mengecek mana yang positif (+) dan mana yang negatif (–). Jika kabel merah dan hitam tertukar atau dipasang ke kutub yang salah, bisa menyebabkan korsleting parah dan bahkan merusak aki atau sistem elektronik mobil.
Cara menghindarinya adalah selalu sambungkan kabel merah ke kutub positif aki yang soak terlebih dahulu, lalu ke kutub positif aki donor. Setelah itu, sambungkan kabel hitam ke kutub negatif aki donor, dan ujung kabel hitam terakhir jangan ditempel ke kutub negatif aki soak, tapi ke bodi logam mobil (ground). Urutan ini penting untuk mencegah percikan api dan gangguan arus pendek.
2. Menjumper aki yang rusak atau bocor

Kadang, orang langsung menjumper tanpa mengecek kondisi fisik aki. Padahal, jika aki sudah bocor, retak, atau mengeluarkan bau menyengat (seperti bau belerang), menjumpernya bisa sangat berbahaya. Aki yang rusak bisa meledak karena gas yang terperangkap dan arus listrik yang tiba-tiba masuk.
Jadi, sebelum melakukan jumper, pastikan kondisi aki masih layak. Kalau kamu menemukan tanda-tanda kerusakan fisik, lebih baik jangan dilanjutkan dan segera ganti aki dengan yang baru atau minta bantuan teknisi. Keselamatan tetap yang utama.
3. Tidak mematikan perangkat elektronik sebelum jumper

Beberapa orang lupa mematikan semua perangkat elektronik seperti AC, lampu, atau sistem audio sebelum melakukan jumper. Padahal, saat arus listrik mengalir tiba-tiba, lonjakan tegangan bisa merusak komponen elektronik jika sistem masih aktif. Bahkan, sistem ECU (Electronic Control Unit) bisa terganggu dan menyebabkan error.
Sebelum jumper dimulai, pastikan semua perangkat elektronik di kedua mobil dalam kondisi mati. Selain itu, mobil donor juga sebaiknya dimatikan saat pemasangan kabel, lalu dinyalakan setelah kabel terpasang dengan benar.
So, menjumper aki bisa jadi penyelamat saat darurat, tapi jangan sampai kamu justru menambah masalah karena salah prosedur. Salah urutan kabel, menjumper aki rusak, atau lupa mematikan sistem elektronik adalah kesalahan yang umum tapi bisa berdampak besar.
Dengan sedikit pengetahuan dan kehati-hatian, proses jumper bisa berjalan aman dan mobil kamu bisa kembali hidup tanpa risiko tambahan. Jadi, pastikan kamu melakukan langkah yang benar dan jangan panik saat menghadapi aki soak.