Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lampu kabut (pexels.com/S. von Hoerst)
ilustrasi lampu kabut (pexels.com/S. von Hoerst)

Intinya sih...

  • Lampu kabut sebaiknya hanya dinyalakan saat berkabut, hujan deras, atau debu tebal
  • Penyalahgunaan lampu kabut bisa menyilaukan dan membahayakan pengendara lain, terutama di malam hari
  • Penggunaan lampu kabut di luar kondisi darurat dapat mempercepat kerusakan komponen lampu dan melanggar aturan lalu lintas

Lampu kabut atau fog lamp memang terlihat keren dan sering dipakai pengendara untuk menambah kesan sporty atau stylish mobilnya. Tapi tunggu dulu, penggunaan lampu kabut tidak boleh sembarangan. Apalagi kalau kamu menyalakannya di malam hari yang cerah, padahal kondisi jalan sedang baik-baik saja. Alih-alih membantu penerangan, justru bisa bikin pengendara lain terganggu, bahkan membahayakan.

Sesuai namanya, lampu kabut punya fungsi spesifik, yaitu menembus kabut, hujan deras, atau debu tebal yang menghalangi pandangan. Jadi, saat cuaca cerah dan jarak pandang normal, lampu ini sebenarnya tidak perlu dinyalakan. Yuk, simak kenapa kamu sebaiknya tidak menyalakan lampu kabut saat malam cerah.

1. Silau dan mengganggu pengendara lain

Ilustrasi lampu jauh yang membuat silau pengendara lain (bellamyeyecare.co.u)

Salah satu alasan utama kenapa lampu kabut sebaiknya tidak dinyalakan sembarangan adalah karena cahayanya bisa menyilaukan pengendara lain, terutama yang datang dari arah berlawanan. Lampu kabut biasanya punya sudut pencahayaan rendah tapi intens, dan kalau dipakai saat tidak perlu, justru akan membuat penglihatan orang lain terganggu.

Efek silau ini bisa jadi lebih berbahaya daripada yang kamu kira. Dalam kondisi malam hari yang tenang dan minim cahaya, mata pengendara lain akan lebih sensitif terhadap cahaya berlebih. Jika kamu menyalakan lampu kabut tanpa alasan yang jelas, kamu bisa saja menyebabkan pengendara lain kehilangan fokus atau bahkan salah mengambil jalur. Bukan keren, justru bisa membahayakan.

2. Merusak komponen dan boros energi

Ilustrasi aki mobil (carro.id)

Lampu kabut bukan hanya sekadar lampu tambahan. Di beberapa mobil, lampu ini menggunakan daya yang cukup besar dan tidak dirancang untuk menyala terus-menerus dalam kondisi normal. Jika kamu menyalakannya setiap malam tanpa alasan, itu sama saja membuat komponen lampu cepat aus dan konsumsi daya jadi boros.

Memang sih, sekarang banyak kendaraan sudah pakai sistem kelistrikan canggih, tapi tetap saja setiap komponen ada batas usia pakainya. Penggunaan lampu kabut di luar kondisi darurat bisa mempercepat kerusakan bohlam, mika lampu menguning, atau reflektor meleleh jika terlalu panas. Sayang banget, kan, kalau harus ganti lampu karena pemakaian yang sebenarnya tidak perlu?

3. Tidak sesuai aturan dan bisa kena tilang

Ilustrasi polisi lalu lintas (twitter.com/TMCPoldaMetro)

Beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai menerapkan aturan yang cukup ketat soal lampu kendaraan, termasuk penggunaan lampu kabut. Kalau kamu menyalakan lampu kabut di malam hari yang tidak berkabut atau hujan, dan polisi sedang mengawasi, bukan tidak mungkin kamu bisa kena teguran atau tilang. Karena dianggap menggunakan lampu secara tidak wajar dan membahayakan pengguna jalan lain.

Ingat ya, jalanan bukan tempat pamer lampu. Fungsi utama lampu pada kendaraan adalah membantu keselamatan, bukan untuk gaya-gayaan. Menggunakan lampu kabut sesuai fungsinya tidak hanya membantu kamu saat berkendara dalam kondisi sulit, tapi juga menunjukkan bahwa kamu adalah pengendara yang bijak dan peduli dengan keselamatan bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team