Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Mobil Cepat Overheat di Tanjakan Panjang?

Ilustrasi tanjakan (Pexels/Kalei Engleman)
Ilustrasi tanjakan (Pexels/Kalei Engleman)

Mobil yang dipaksa bekerja keras di tanjakan panjang sering kali mengalami kenaikan suhu mesin secara drastis. Kondisi ini dikenal sebagai overheat, yaitu ketika suhu mesin melebihi batas normal akibat kerja berlebihan dan sistem pendinginan yang tidak mampu menyeimbangkan panas yang dihasilkan. Di jalan menanjak, beban mesin meningkat karena tenaga yang dibutuhkan untuk melawan gravitasi jauh lebih besar dibanding saat melaju di jalan datar. Jika pengemudi tidak memahami penyebabnya, mobil bisa tiba-tiba kehilangan tenaga atau bahkan mogok di tengah tanjakan.

Masalah overheat di tanjakan tidak hanya disebabkan oleh medan yang berat, tetapi juga bisa karena kondisi mobil yang kurang optimal. Sistem pendingin, oli, hingga gaya mengemudi yang tidak tepat berperan besar terhadap kestabilan suhu mesin. Oleh karena itu, penting bagi pengemudi untuk memahami apa saja penyebab mobil mudah panas di tanjakan, serta bagaimana cara mencegahnya agar perjalanan tetap aman dan lancar tanpa risiko kerusakan mesin.

1. Sistem pendingin tidak bekerja optimal

ilustrasi mobil overheat akibat air radiator mendidih (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)
ilustrasi mobil overheat akibat air radiator mendidih (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)

Penyebab utama mobil cepat overheat di jalan menanjak adalah sistem pendingin yang tidak berfungsi sempurna. Radiator, kipas pendingin, dan cairan coolant memiliki peran penting untuk menjaga suhu mesin tetap stabil. Ketika salah satu komponennya bermasalah — misalnya radiator tersumbat kotoran, kipas tidak berputar, atau coolant sudah lama tidak diganti — panas dari ruang bakar tidak bisa disalurkan keluar dengan baik. Akibatnya, suhu mesin akan cepat naik, terutama saat mobil bekerja keras di tanjakan.

Selain itu, kondisi tutup radiator yang tidak rapat atau rusak juga bisa menyebabkan tekanan sistem pendingin menurun. Tekanan ini penting agar cairan pendingin tidak cepat mendidih meski suhu mesin tinggi. Jadi sebelum menempuh jalur menanjak yang panjang, selalu periksa kondisi sistem pendingin, pastikan air radiator cukup, dan tidak ada kebocoran di selang atau sambungan.

2. Beban mesin terlalu berat dan transmisi salah

Screen Shot 2025-08-29 at 4.51.08 PM.png
ilustrasi tanjakan (unsplash.com/Stephen Cook)

Saat menanjak, mesin membutuhkan tenaga lebih besar untuk menggerakkan mobil. Jika mobil membawa beban berlebih, kerja mesin meningkat tajam dan suhu pun ikut naik. Penggunaan gigi yang terlalu tinggi juga bisa memperparah kondisi ini. Banyak pengemudi yang lupa menurunkan gigi saat menanjak, padahal hal itu penting agar mesin tidak bekerja terlalu keras.

Untuk transmisi manual, sebaiknya gunakan gigi satu atau dua sesuai kemiringan jalan. Sedangkan untuk mobil matic, bisa gunakan mode L atau S agar transmisi menahan gigi rendah lebih lama. Dengan begitu, torsi yang dihasilkan cukup kuat untuk menanjak tanpa memaksa mesin bekerja di RPM tinggi terus-menerus yang bisa memicu panas berlebih.

3. Oli mesin menurun kualitasnya

Ilustrasi Ganti Oli Mobil (pexels.com/Daniel Andraski
Ilustrasi Ganti Oli Mobil (pexels.com/Daniel Andraski

Oli memiliki peran besar dalam menjaga suhu mesin tetap stabil karena membantu melumasi komponen dan mengurangi gesekan. Ketika oli sudah kotor, encer, atau jumlahnya berkurang, pelumasan tidak maksimal sehingga gesekan antar komponen meningkat dan menghasilkan panas berlebih. Kondisi ini makin terasa saat mobil menanjak panjang, karena mesin berputar dengan beban tinggi dalam waktu lama.

Pastikan untuk selalu mengganti oli sesuai jadwal dan menggunakan spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan. Oli dengan viskositas yang tepat membantu menjaga suhu mesin dan melindungi komponen dari keausan. Jika mobil sering digunakan di daerah pegunungan atau jalur tanjakan panjang, pemeriksaan oli sebaiknya dilakukan lebih sering agar mesin tetap dalam kondisi prima dan terhindar dari risiko overheat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Harganya Setara, Pilih Toyota Agya GR-Sport atau Toyota Raize 1.2 G?

06 Nov 2025, 10:05 WIBAutomotive