Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Performa Baterai Mobil Listrik Terus Menurun? Ini penyebab dan Solusinya

ilustrasi mobil listrik (pexels.com/Philippe WEICKMANN)
ilustrasi mobil listrik (pexels.com/Philippe WEICKMANN)
Intinya sih...
  • Usia pakai baterai mobil listrik bisa mencapai lebih dari satu dekade
  • Penurunan performa disebabkan oleh berbagai faktor teknis dan lingkungan
  • Menjaga performa baterai memerlukan kebiasaan penggunaan yang bijak

Mobil listrik memang serba praktis dan efisien. Sebab, perawatan mobil listrik gak serumit mobil berbahan bakar bensin atau solar. Namun, seiring waktu, jarak tempuh mobil listrik bisa berkurang seiring menurunya performa baterai. Penurunan performa baterai ini merupakan proses alami yang berkaitan langsung dengan karakteristik kimia baterai.

Sebab, baterai, sebagaimana komponen lainnya, memiliki siklus hidup yang terbatas. Karena itu sangat penting memahami penyebab dan pola penurunan ini menjadi penting, terutama bagi pengguna dan calon pembeli mobil listrik yang ingin memaksimalkan usia pakai kendaraan mereka.

1. Usia pakai baterai mobil listrik bisa mencapai lebih dari satu dekade

Baterai mobil listrik Suzuki e Vitara (marutisuzuki.com)
Baterai mobil listrik Suzuki e Vitara (marutisuzuki.com)

Rata-rata, baterai mobil listrik memiliki usia pakai antara delapan hingga lima belas tahun, tergantung pada jenis kendaraan, teknologi baterai yang digunakan, serta cara pemakaian sehari-hari. Dalam hitungan jarak, itu berarti baterai dapat bertahan antara 150.000 hingga 300.000 kilometer sebelum kapasitas penyimpanannya turun secara signifikan. Banyak produsen mobil listrik besar seperti Tesla, Hyundai, hingga Toyota memberikan garansi baterai selama delapan tahun atau 160.000 kilometer sebagai patokan standar.

Yang menarik, penurunan performa tidak selalu berarti baterai rusak total. Umumnya, setelah delapan hingga sepuluh tahun, baterai masih dapat berfungsi dengan baik, hanya saja kapasitas energinya akan berkurang menjadi sekitar tujuh puluh hingga delapan puluh persen dari kapasitas awal. Hal ini menyebabkan jarak tempuh kendaraan menjadi lebih pendek, meskipun mobil tetap bisa digunakan secara normal untuk keperluan harian.

2. Penurunan performa disebabkan oleh berbagai faktor teknis dan lingkungan

ilustrasi usia baterai mobil listrik (pixabay.com/kaboompics)
ilustrasi usia baterai mobil listrik (pixabay.com/kaboompics)

Penyebab utama dari degradasi baterai adalah siklus pengisian dan pengosongan yang berulang. Setiap kali baterai diisi dan digunakan, terjadi reaksi kimia yang secara perlahan mengubah struktur internal sel-selnya. Lama-kelamaan, proses ini menyebabkan penurunan kemampuan baterai dalam menyimpan dan menyalurkan energi.

Faktor suhu juga memainkan peran besar. Paparan terhadap suhu panas ekstrem atau suhu dingin yang berlebihan bisa mempercepat penurunan kualitas baterai. Mobil yang sering diparkir di tempat yang sangat panas, misalnya, akan mengalami degradasi baterai lebih cepat dibandingkan dengan mobil yang berada di lingkungan bersuhu stabil.

Selain itu, kebiasaan pengguna juga berpengaruh. Mengisi baterai hingga penuh secara terus-menerus atau mengosongkannya sampai nol persen dapat memperpendek umur baterai. Idealnya, pengisian sebaiknya dilakukan saat baterai berada di kisaran dua puluh hingga delapan puluh persen. Penggunaan fast charging secara berlebihan pun dapat mempercepat degradasi karena proses pengisian cepat menghasilkan suhu tinggi yang menekan umur baterai.

3. Menjaga performa baterai memerlukan kebiasaan penggunaan yang bijak

ilustrasi mengisi baterai mobil listrik (unsplash.com/chuttersnap)
ilustrasi mengisi baterai mobil listrik (unsplash.com/chuttersnap)

Untuk memperlambat penurunan performa, pemilik kendaraan listrik sebaiknya menerapkan pola penggunaan yang cermat. Menghindari pengisian penuh secara rutin, menjaga suhu baterai tetap stabil, serta membatasi penggunaan fast charging hanya untuk kondisi mendesak, adalah langkah-langkah penting yang bisa dilakukan. Selain itu, penggunaan mobil secara aktif juga membantu menjaga sirkulasi energi dalam baterai. Mobil yang terlalu lama tidak digunakan justru lebih rentan mengalami degradasi.

Dengan perawatan yang tepat, baterai mobil listrik tidak hanya dapat bertahan lebih lama, tetapi juga tetap memberikan performa yang optimal. Bahkan ketika kapasitasnya menurun, baterai tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, seperti penyimpanan energi di rumah atau dalam sistem pembangkit energi terbarukan. Maka dari itu, meski penurunan performa adalah hal yang tak terhindarkan, pemahaman yang baik tentang baterai akan membantu pemilik kendaraan menjaga investasi mereka tetap efisien dan berkelanjutan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us