Dalam beberapa tahun terakhir, dunia otomotif semakin gencar mengarah pada elektrifikasi penuh. Banyak produsen sportcar global mulai meninggalkan mesin pembakaran internal dan beralih ke sistem penggerak listrik murni. Namun di tengah arus besar perubahan ini, McLaren justru mengambil langkah berbeda. Produsen mobil asal Inggris itu tetap mempertahankan teknologi hybrid dan mesin bensin sebagai bagian dari identitas performanya.
Keputusan ini mungkin terlihat berlawanan arah dengan tren, tetapi bagi McLaren, mesin konvensional bukan sekadar sumber tenaga, melainkan juga elemen penting dari pengalaman berkendara yang autentik. Dalam pandangan mereka, suara mesin, respons tenaga, dan karakter unik dari sistem hybrid menjadi kombinasi yang sulit ditandingi oleh mobil listrik sepenuhnya.
