Mitos vs Fakta: Part Original Selalu Lebih Mahal
Banyak pemilik motor langsung kaget ketika mendengar kata “part original”. Kesan mahal terlanjur melekat, seolah semua komponen asli pasti menguras dompet. Akibatnya, sebagian orang sudah menutup diri bahkan sebelum menanyakan harga.
Padahal, anggapan tersebut tidak selalu sesuai kenyataan. Ada kondisi di mana part original justru lebih masuk akal secara biaya. Untuk memahaminya, kita perlu melihat dari berbagai sisi, bukan sekadar labelnya.
1. Mitos: Part original selalu mahal dibanding aftermarket
Anggapan ini muncul karena banyak orang membandingkan harga tanpa melihat spesifikasi. Part aftermarket yang terlihat lebih murah sering dijadikan patokan. Dari situ, kesimpulan bahwa part original pasti kemahalan pun terbentuk.
Padahal, tidak semua aftermarket lebih murah secara mutlak. Ada merek aftermarket premium yang harganya justru menyamai atau bahkan melampaui part original. Jika hanya melihat kata “aftermarket” tanpa riset, kamu bisa terkecoh.
2. Fakta: Beberapa part original punya harga yang masuk akal
Tidak semua part original dipatok dengan harga tinggi. Ada komponen fast moving seperti filter, busi tertentu, atau seal yang harganya masih terjangkau. Bahkan, selisihnya dengan aftermaket kadang hanya sedikit.
Untuk komponen standar, pabrikan biasanya menyesuaikan harga agar tetap kompetitif. Tujuannya agar pemilik motor tidak lari ke produk lain. Inilah mengapa asumsi “original pasti mahal” sering tidak akurat.
3. Mitos: Kalau murah, pasti bukan original
Banyak orang mengira part original harus selalu mahal sebagai bukti keaslian. Begitu nemu part asli dengan harga lebih rendah, langsung dicurigai palsu. Padahal, tidak semua harga ditentukan hanya oleh label.
Harga bisa dipengaruhi oleh ketersediaan stok dan kebijakan distributor. Ada kalanya part sedang banyak di pasaran sehingga harganya turun. Jadi, murah bukan berarti langsung tidak asli.
4. Fakta: Umur pakai bisa membuat part original lebih ekonomis
Harga awal memang terlihat lebih tinggi, tapi umur pakainya sering lebih panjang. Part original biasanya dirancang sesuai spesifikasi mesin. Hasilnya, performa lebih stabil dan jarang menimbulkan masalah.
Jika part lebih awet, biaya perawatan jangka panjang bisa lebih hemat. Kamu tidak perlu sering ganti atau bolak-balik ke bengkel. Dalam hitung-hitungan jangka panjang, ini bisa jadi keuntungan besar.
5. Mitos: Aftermarket selalu lebih untung
Aftermarket sering dipandang sebagai pilihan cerdas karena lebih murah. Banyak yang langsung berpikir pasti lebih hemat. Padahal, tidak semuanya seperti itu.
Ada aftermarket yang kualitasnya bagus, tapi ada juga yang justru merugikan. Jika salah pilih, part cepat rusak dan malah bikin masalah lanjutan. Ujung-ujungnya, pengeluaran bisa lebih besar.
Part original tidak selalu lebih mahal, dan aftermarket tidak selalu lebih murah. Yang terpenting adalah memahami apa yang kamu beli dan membandingkannya secara adil. Harga adalah satu faktor, tapi bukan satu-satunya.
Lebih baik melihat kualitas, usia pakai, dan dampaknya pada mesin. Dengan begitu, keputusanmu tidak sekadar berdasarkan asumsi. Motor pun bisa lebih terawat tanpa harus boros biaya.
