Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mitos vs Fakta: Semprot Air ke Radiator Aman Saat Overheat

ilustrasi mobil overheat akibat air radiator mendidih (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)
ilustrasi mobil overheat akibat air radiator mendidih (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)
Intinya sih...
  • Mitos: semprot air langsung bikin mesin cepat amanAnggapan umum menyebutkan bahwa air bisa menurunkan suhu radiator secara instan. Logikanya sederhana, air dingin bertemu logam panas lalu suhu turun. Karena itu, banyak pengendara langsung menyiram radiator tanpa berpikir panjang.
  • Fakta: perubahan suhu mendadak bisa merusak komponenRadiator dan mesin dirancang untuk menahan panas, bukan kejutan suhu. Saat overheat, logam berada pada kondisi ekstrem. Menyemprot air dingin secara langsung menciptakan shock thermal.
  • Mitos: aman dilakukan selama mesin masih hidupSebagian orang percaya menyemprot radiator saat mesin hidup lebih am
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat mesin kendaraan mengalami overheat, panik sering kali jadi reaksi pertama. Banyak orang langsung mencari cara tercepat agar suhu turun, termasuk menyemprotkan air ke radiator. Cara ini terdengar praktis dan sering dianggap solusi darurat yang aman.

Namun, tidak semua tindakan cepat berarti tepat. Overheat adalah kondisi serius yang berkaitan langsung dengan kerja mesin. Salah penanganan justru bisa memperparah kerusakan, meski niat awalnya ingin menyelamatkan kendaraan.

1. Mitos: semprot air langsung bikin mesin cepat aman

Potret mobil yang mengalami overheat(suzuki.id)
Potret mobil yang mengalami overheat(suzuki.id)

Anggapan umum menyebutkan bahwa air bisa menurunkan suhu radiator secara instan. Logikanya sederhana, air dingin bertemu logam panas lalu suhu turun. Karena itu, banyak pengendara langsung menyiram radiator tanpa berpikir panjang.

Faktanya, pendinginan ekstrem secara tiba-tiba justru berbahaya. Perbedaan suhu yang terlalu drastis bisa membuat logam memuai dan menyusut tidak merata. Kondisi ini berisiko menyebabkan retak halus pada radiator atau komponen mesin lain.

2. Fakta: perubahan suhu mendadak bisa merusak komponen

Ilustrasi mesin mobil mengalami overheating (freepik.com/jcomp)
Ilustrasi mesin mobil mengalami overheating (freepik.com/jcomp)

Radiator dan mesin dirancang untuk menahan panas, bukan kejutan suhu. Saat overheat, logam berada pada kondisi ekstrem. Menyemprot air dingin secara langsung menciptakan shock thermal.

Efeknya mungkin tidak langsung terasa. Namun dalam jangka panjang, potensi kebocoran, deformasi, atau kerusakan struktural bisa muncul. Inilah alasan mengapa pabrikan tidak pernah merekomendasikan metode ini.

3. Mitos: aman dilakukan selama mesin masih hidup

Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Sebagian orang percaya menyemprot radiator saat mesin hidup lebih aman karena air tetap bersirkulasi. Padahal, kondisi ini justru lebih berisiko. Tekanan dalam sistem pendingin masih tinggi saat mesin menyala.

Air yang disemprot bisa berubah jadi uap panas secara tiba-tiba. Selain berbahaya bagi pengendara, tekanan berlebih bisa merusak selang atau tutup radiator. Risiko cedera juga meningkat jika uap panas menyembur keluar.

4. Fakta: cara paling aman adalah menurunkan suhu secara alami

ilustrasi mesin mobil hybrid (auto2000.co.id)
ilustrasi mesin mobil hybrid (auto2000.co.id)

Saat overheat, langkah paling aman adalah menepi dan mematikan mesin. Biarkan suhu turun secara bertahap dengan bantuan udara sekitar. Membuka kap mesin juga membantu pelepasan panas.

Proses ini memang memakan waktu, tapi jauh lebih aman. Pendinginan alami menjaga komponen tetap stabil tanpa tekanan ekstrem. Kesabaran dalam situasi ini justru bisa menyelamatkan mesin dari kerusakan serius.

5. Fakta: pencegahan lebih penting daripada penanganan darurat

ilustrasi mekanik sedang cek mesin mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)
ilustrasi mekanik sedang cek mesin mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Overheat jarang terjadi tanpa sebab. Biasanya dipicu oleh coolant habis, kipas radiator bermasalah, atau sirkulasi yang tidak optimal. Perawatan rutin adalah kunci utama mencegah kondisi ini.

Memastikan sistem pendingin bekerja normal jauh lebih efektif daripada mengandalkan solusi darurat. Dengan perawatan yang tepat, risiko overheat bisa ditekan sejak awal. Mesin pun tetap aman dan awet digunakan.

Cara ini lebih dekat ke mitos daripada tindakan teknis yang benar. Pendinginan mendadak justru berpotensi menimbulkan kerusakan baru.

Penanganan terbaik saat overheat adalah menghentikan mesin dan membiarkannya dingin secara alami. Ditambah perawatan sistem pendingin yang rutin, mesin akan lebih terlindungi dari risiko kerusakan serius di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Mengenal Fitur Hill Start Assist, Solusi Mobil Gak Mundur di Tanjakan

24 Des 2025, 21:05 WIBAutomotive