Mobil Jarang Digunakan Bisa Merusak Ban, Begini Penjelasannya

- Tekanan angin bisa berkurang meski mobil gak jalanBan mobil tetap bisa kehilangan tekanan udara walau kendaraan gak dipakai sama sekali. Tekanan yang menurun ini bikin bagian bawah ban menahan beban mobil terus-menerus, sehingga bentuknya bisa gepeng alias flat spot.
- Karet ban mengeras dan retak karena suhu serta sinar matahariSuhu dan kelembapan tetap berpengaruh pada elastisitas karet ban. Ban yang jarang bergerak akan kehilangan kelenturannya, lalu mengeras dan mulai retak di sisi-sisinya akibat oksidasi alami.
- Beban mobil menekan satu titik terlalu lamaSaat kendaraan diam berhari-hari, beban itu
Buat kamu yang lebih sering meninggalkan mobil di garasi, mungkin merasa kendaraan tetap aman karena jarang dipakai. Padahal, justru dari situlah masalah bisa muncul diam-diam. Ban, yang jadi tumpuan utama mobil, ternyata bisa mengalami kerusakan meski sama sekali gak diajak jalan.
Kerusakan ini gak langsung terlihat, tapi bisa terasa saat mobil akhirnya digunakan lagi. Getaran aneh, suara berisik, hingga permukaan ban yang berubah bentuk bisa jadi tanda bahaya tersembunyi. Yuk, kenali apa saja risiko yang bisa terjadi kalau mobil terlalu lama diam supaya kamu gak kaget saat kembali berkendara.
1. Tekanan angin bisa berkurang meski mobil gak jalan

Mungkin terdengar aneh, tapi ban mobil tetap bisa kehilangan tekanan udara walau kendaraan gak dipakai sama sekali. Udara di dalam ban keluar perlahan lewat pori-pori karet dan sambungan pentil. Kalau dibiarkan, tekanan yang menurun ini bikin bagian bawah ban menahan beban mobil terus-menerus, sehingga bentuknya bisa gepeng alias flat spot.
Efeknya baru terasa saat mobil dijalankan lagi, roda bergetar, suara gemuruh muncul, dan kenyamanan pun berkurang. Kalau sudah parah, struktur ban bisa berubah permanen. Jadi, pastikan tekanan angin tetap stabil dengan rutin mengeceknya dua minggu sekali, bahkan saat mobil hanya diam di garasi.
2. Karet ban mengeras dan retak karena suhu serta sinar matahari

Meski disimpan di garasi, suhu dan kelembapan tetap berpengaruh pada elastisitas karet ban. Ban yang jarang bergerak akan kehilangan kelenturannya, lalu mengeras dan mulai retak di sisi-sisinya akibat oksidasi alami. Kalau parkir di tempat terbuka, paparan sinar UV bikin proses ini berjalan lebih cepat.
Retakan halus di permukaan mungkin terlihat sepele, tapi itu tanda karet mulai rapuh. Saat mobil kembali melaju di jalan panas, risiko pecah ban meningkat drastis. Untuk mencegahnya, parkir di area teduh dan gunakan cairan pelindung ban agar karet tetap lembap dan lentur.
3. Beban mobil menekan satu titik terlalu lama

Ban dirancang untuk menopang beban secara merata saat mobil bergerak. Tapi saat kendaraan diam berhari-hari, beban itu menumpu di satu titik saja. Akibatnya, terbentuk area datar atau benjolan pada ban yang bikin mobil terasa berguncang saat digunakan lagi.
Masalah ini sering muncul kalau mobil diparkir di permukaan keras tanpa pengganjal. Solusinya simpel, sesekali majukan atau mundurkan mobil beberapa sentimeter supaya titik tekanan berpindah. Kalau mobil bakal disimpan lama, gunakan jack stand atau ganjal khusus agar beban gak sepenuhnya menekan ban.
Ban yang jarang dipakai tetap butuh perhatian khusus. Walau mobil diam, tekanan, suhu, dan kelembapan tetap bekerja mengubah kondisi karet sedikit demi sedikit.



















