Ketika berbicara soal mobil, nama Toyota hampir selalu muncul. Brand asal Jepang ini dikenal sebagai raksasa otomotif global dengan jaringan distribusi yang merambah hampir semua benua. Dari Asia, Afrika, hingga Amerika, Toyota hadir dengan reputasi mobil tangguh, awet, dan bernilai jual tinggi.
Namun, meskipun begitu dominan, ternyata ada juga negara-negara di dunia yang justru memiliki populasi mobil Toyota sangat sedikit. Fenomena ini sering kali bukan karena kualitas produk, melainkan karena faktor politik, ekonomi, dan bahkan ideologi.
Ada negara yang tidak mengizinkan impor bebas, ada pula yang lebih memilih merek mobil tertentu karena alasan kerja sama dagang. Hal inilah yang membuat Toyota—meskipun populer di hampir semua tempat—tidak selalu jadi pilihan utama di setiap negara.