Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-24 at 21.18.55 (1).jpeg
Daihatsu Rocky Hybrid meluncur di GIIAS 2025 (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Penjualan wholesales turun lebih dari 10 persenBerdasarkan data Gaikindo, total penjualan mobil secara wholesales selama Oktober 2025 mencapai 74.019 unit, turun 4,4 persen dibandingkan Oktober 2024.

  • Penjualan retail naik tipis namun belum stabilPenjualan retail atau langsung ke konsumen menunjukkan sedikit peningkatan secara tahunan (year-on-year), mencapai 74.720 unit pada Oktober 2025.

  • Tantangan dan harapan industri otomotifTurunnya penjualan mobil selama 2025 menunjukkan bahwa pasar otomotif nasional masih dalam fase penyesuaian terhadap berbagai faktor ekonomi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Industri otomotif Indonesia kembali menghadapi tantangan berat sepanjang 2025. Berdasarkan laporan terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat. Meskipun beberapa bulan terakhir sempat terjadi kenaikan penjualan secara bulanan, secara keseluruhan performa pasar otomotif nasional masih melemah dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini menjadi cerminan tekanan yang dialami sektor otomotif, baik dari sisi daya beli masyarakat maupun ketidakpastian ekonomi global yang memengaruhi permintaan kendaraan baru.

Penurunan penjualan mobil juga menjadi sinyal bahwa industri otomotif Indonesia masih perlu dorongan lebih untuk kembali pulih sepenuhnya pascapandemi. Dengan total penjualan kumulatif Januari–Oktober 2025 mencapai 635.844 unit, angka tersebut tercatat turun 10,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Meskipun penjualan ritel menunjukkan sedikit perbaikan dari bulan ke bulan, tren secara tahunan tetap memperlihatkan perlambatan. Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi para produsen, diler, dan pemerintah dalam menjaga stabilitas industri otomotif nasional.

1. Penjualan wholesales turun lebih dari 10 persen

Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)

Berdasarkan data Gaikindo, total penjualan mobil secara wholesales selama Oktober 2025 mencapai 74.019 unit. Angka ini turun 4,4 persen dibandingkan Oktober 2024 yang membukukan 77.404 unit. Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (September 2025), penjualan wholesales justru meningkat cukup signifikan sebesar 19,2 persen.

Artinya, meski tren jangka panjang masih menurun, beberapa produsen berhasil mendorong pengiriman kendaraan ke diler menjelang akhir tahun. Secara kumulatif, penjualan wholesales sepanjang Januari–Oktober 2025 tercatat 635.844 unit, lebih rendah dari 711.064 unit pada periode yang sama tahun lalu.

2. Penjualan retail naik tipis namun belum stabil

Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)

Di sisi lain, penjualan retail atau langsung ke konsumen menunjukkan sedikit peningkatan secara tahunan (year-on-year). Pada Oktober 2025, penjualan retail mencapai 74.720 unit, naik 1,4 persen dibanding Oktober 2024 yang mencatat 73.665 unit. Bahkan, secara bulanan (month-to-month), angka ini juga meningkat 17,2 persen dari 63.752 unit pada September.

Meski begitu, secara kumulatif sejak Januari hingga Oktober 2025, penjualan retail masih mengalami penurunan 9,6 persen menjadi 660.659 unit dibanding 731.113 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tipis ini menunjukkan adanya pergerakan pasar, namun belum cukup kuat untuk menutupi penurunan total sepanjang tahun.

3. Tantangan dan harapan industri otomotif

Ilustrasi pabrik mobil (freepik.com/usertrmk)

Turunnya penjualan mobil selama 2025 menunjukkan bahwa pasar otomotif nasional masih dalam fase penyesuaian terhadap berbagai faktor ekonomi. Kenaikan harga kendaraan, biaya hidup yang meningkat, serta pergeseran tren ke kendaraan listrik menjadi beberapa faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Namun, peluang masih terbuka lebar. Dengan berbagai insentif dari pemerintah, peluncuran model baru, serta meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan, industri otomotif Indonesia masih berpotensi bangkit di akhir tahun atau pada 2026 mendatang. Produsen diharapkan dapat menyesuaikan strategi, termasuk memperkuat layanan purna jual dan menghadirkan produk yang lebih terjangkau sesuai kebutuhan pasar lokal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team