Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penjualan Mobil Turun Drastis, CEO Stellantis Carlos Tavares Mundur

Mantan CEO Stellantis Carlos Tavares (wikipedia)
Mantan CEO Stellantis Carlos Tavares (wikipedia)

Carlos Tavares, CEO Stellantis, mengumumkan pengunduran dirinya ditengah situasi sulit yang sedang dihadapi Stellantis. Penurunan laba yang cukup signifikan dan stagnasi penjualan, terutama di Amerika Utara, menjadi dua faktor utama di balik keputusan mengejutkan ini. 

Carlos Tavares merupakan arsitek utama yang menggabungkan Fiat Chrysler Automobiles dan Peugeot pada 2021. Beberapa merek ternama, seperti Jeep, Ram, Dodge, Maserati, hingga Peugeot, sempat berada di bawah kendalinya sebelum datang masa-masa sulit.

1. Sempat ada kesalahpahaman antara Tavares dan dewan direksi

Ilustrasi mobil jeep listrik (stellantis.com)
Ilustrasi mobil jeep listrik (stellantis.com)

Kepemimpinan Tavares tidak lepas dari dinamika internal. Ketidaksepahaman yang muncul antara Tavares dan dewan direksi dalam beberapa bulan terakhir menciptakan tekanan besar. Dalam pernyataan resmi, dewan direksi menyebutkan bahwa keselarasan antara CEO dan para pemegang saham menjadi salah satu pilar keberhasilan Stellantis sejak awal berdiri. Namun, pandangan yang berbeda belakangan ini memaksa kedua pihak untuk berpisah.

Di sisi lain, Stellantis menghadapi tantangan besar di pasar AS. Penjualan turun hingga 17 persen dalam sembilan bulan pertama 2023, jauh di bawah ekspektasi. Kegagalan bersaing dalam memberikan insentif dan menyesuaikan harga membuat stok kendaraan menumpuk di dealer. Akibatnya, Stellantis harus mengambil langkah-langkah drastis seperti memangkas produksi, memberhentikan pekerja, dan menghentikan operasional di beberapa pabrik.

2. Elektrifikasi yang terhambat

Ilustrasi mobil listrik (stellantis.com)
Ilustrasi mobil listrik (stellantis.com)

Salah satu fokus utama Tavares adalah elektrifikasi. Meski Stellantis mencatatkan laba 18,6 miliar Euro pada 2023, perusahaan ini dinilai lebih lambat dibandingkan para pesaing seperti General Motors dan Ford dalam mengadopsi teknologi kendaraan listrik.

Beberapa inisiatif untuk memproduksi model listrik baru telah diumumkan, tetapi transformasi ini menghadapi berbagai hambatan, termasuk biaya tinggi dan minimnya infrastruktur pendukung di pasar utama.

3. Masa depan Stellantis

Ilustrasi brand mobil (stellantis.com)
Ilustrasi brand mobil (stellantis.com)

John Elkann, ketua dewan Stellantis, kini mengambil alih kepemimpinan sementara, bersama komite eksekutif, hingga pengganti permanen Tavares ditemukan. Elkann, yang dikenal sebagai cucu dari industrialis Italia Gianni Agnelli, memiliki peran penting dalam sejarah Fiat, termasuk pengambilalihan Chrysler pada 2009.

Meskipun menghadapi tantangan besar, Stellantis tetap memiliki potensi besar untuk bangkit. Strategi baru yang difokuskan pada inovasi teknologi, termasuk pengembangan kendaraan listrik yang lebih kompetitif, diharapkan mampu menjawab kebutuhan konsumen modern. Dengan penyesuaian kebijakan dan kepemimpinan baru yang tepat, Stellantis dapat kembali memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri otomotif global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us