Industri otomotif Jerman selama ini dikenal sebagai salah satu yang paling tangguh dan inovatif di dunia. Namun dalam beberapa tahun terakhir, geliatnya mulai melemah. Para pelaku pasar, analis, dan media mulai mempertanyakan: apa yang terjadi dengan raksasa otomotif seperti Volkswagen, BMW, dan Mercedes-Benz?
Berbagai indikator ekonomi menunjukkan adanya penurunan yang signifikan, baik dari sisi produksi, ekspor, maupun keuntungan perusahaan otomotif besar asal Jerman. Kondisi ini memicu kekhawatiran tentang masa depan industri yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Jerman.
Penurunan ini bukan terjadi karena satu faktor saja, melainkan kombinasi dari tantangan struktural, perubahan teknologi, dan tekanan geopolitik global. Perubahan arah konsumen menuju kendaraan listrik, ditambah munculnya pesaing kuat dari Asia, membuat industri Jerman harus menyesuaikan strategi bisnis secara cepat.
Sayangnya, adaptasi tersebut tidak mudah, apalagi dengan beban sejarah, budaya produksi konvensional, dan birokrasi industri yang cenderung lamban. Berikut ini adalah tiga penyebab utama yang membuat industri otomotif Jerman berada di titik kritis.
