Xiaomi Auto kembali menjadi sorotan setelah pengadilan menengah di Suzhou, China, menolak banding perusahaan terkait kasus iklan menyesatkan mobil listrik SU7 Ultra. Kasus ini menjadi pembicaraan hangat di industri otomotif karena melibatkan salah satu produsen teknologi besar yang kini juga bermain di pasar mobil listrik. Putusan tersebut menegaskan bahwa transparansi dan kejujuran dalam pemasaran tetap menjadi aspek penting, bahkan bagi perusahaan sebesar Xiaomi.
Masalah bermula dari klaim promosi yang dianggap menyesatkan oleh konsumen. Dalam iklan, Xiaomi menyebut SU7 Ultra memiliki fitur desain aerodinamis “dual-duct prototype” yang dikatakan mampu mengalirkan udara langsung ke hub roda untuk membantu pendinginan. Namun, setelah mobil diterima, pembeli menemukan bahwa klaim tersebut tidak sesuai kenyataan, sehingga menggugat Xiaomi atas dugaan iklan palsu.
