Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pedal akselerasi dan rem mobil (freepik.com/gnepphoto20)
ilustrasi pedal akselerasi dan rem mobil (freepik.com/gnepphoto20)

Intinya sih...

  • Udara masuk ke sistem pengereman, mengganggu tekanan fluida dan memerlukan proses bleeding untuk mengeluarkan udara.

  • Kebocoran pada sistem hidrolik menyebabkan penurunan tekanan, gejalanya berupa rem lembek dan minyak rem cepat berkurang.

  • Master rem atau booster yang bermasalah dapat membuat pedal terasa dalam atau keras, perlu diperiksa secara berkala terutama pada mobil berumur di atas lima tahun.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masalah rem mobil bisa berakibat sangat fatal. Sayangnya, banyak pengemudi yang baru menyadari ada masalah pada rem mobil mereka ketika pedal rem harus diinjak sangat dalam untuk bisa menghentikan mobil. Padahal, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada sistem pengereman.

Rasa “dalam” pada pedal rem bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari hal ringan seperti udara yang masuk ke sistem hidrolik hingga kebocoran pada master rem. Mengetahui penyebabnya akan membantu menentukan langkah perbaikan yang tepat. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa faktor umum yang bisa membuat rem mobil terasa dalam.

1. Udara masuk ke sistem pengereman

Ilustrasi perbaikan rem mobil (pixabay/geraldoswald62)

Salah satu penyebab paling sering pedal rem terasa dalam adalah adanya udara di saluran minyak rem. Udara yang terperangkap dalam sistem hidrolik akan mengganggu tekanan fluida, sehingga tenaga dari pedal tidak langsung diteruskan ke kaliper rem. Akibatnya, pengemudi perlu menekan pedal lebih dalam agar rem bekerja.

Solusinya adalah melakukan bleeding atau pembuangan udara dari sistem rem. Proses ini sebaiknya dilakukan di bengkel agar tekanan minyak rem bisa diatur dengan presisi dan tidak menimbulkan gelembung udara baru.

2. Kebocoran pada sistem hidrolik

ilustrasi mengeringkan rem mobil (pexels.com/gustavo fring)

Rem mobil bekerja berdasarkan tekanan hidrolik. Jadi, bila ada kebocoran sekecil apa pun pada selang, kaliper, atau master rem, tekanan akan menurun drastis. Tanda-tandanya bisa berupa rem yang terasa lembek, pedal yang mudah diinjak, atau minyak rem yang cepat berkurang di tabung reservoir.

Jika gejala ini muncul, sebaiknya segera periksa seluruh jalur minyak rem. Kebocoran kecil sering terjadi di sambungan logam atau bagian karet yang sudah getas. Mengganti komponen yang bocor adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan performa rem seperti semula.

3. Master rem atau booster bermasalah

ilustrasi rem mobil bermasalah (pexels.com/Gustavo Fring)

Master rem berfungsi sebagai “jantung” sistem pengereman. Komponen ini mengatur tekanan hidrolik setiap kali pedal diinjak. Jika seal di dalam master rem rusak, tekanan bisa bocor ke ruang lain dan membuat pedal terasa dalam atau bahkan tidak kembali ke posisi semula. Begitu juga dengan brake booster, yang membantu meringankan injakan pedal rem menggunakan tekanan vakum dari mesin. Bila booster bermasalah, rem terasa keras dan tidak responsif. Kedua komponen ini perlu diperiksa secara berkala, terutama pada mobil yang sudah berumur di atas lima tahun.

Pedal rem yang terasa dalam bukan hanya soal kenyamanan, tetapi menyangkut keselamatan. Jangan menunggu hingga rem benar-benar blong baru bertindak. Segera bawa mobil ke bengkel terpercaya untuk pemeriksaan sistem pengereman secara menyeluruh. Perawatan rutin dan penggantian minyak rem sesuai jadwal pabrikan juga sangat penting untuk mencegah munculnya masalah seperti ini. Dengan rem yang prima, perjalanan Anda pun terasa lebih aman dan tenang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team