Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Jaga Rem Mobil Tetap Pakem, Biar Aman Saat Jalan Jauh!

ilustrasi menyetir mobil (freepik.com/pvproductions)
ilustrasi menyetir mobil (freepik.com/pvproductions)
Intinya sih...
  • Rutin ganti minyak rem setiap dua tahun atau sesuai rekomendasi buku servis untuk menjaga tekanan hidrolik optimal.
  • Perhatikan kondisi kampas rem secara berkala dan jangan sering injak rem terus-menerus agar pengereman tetap efektif.
  • Cek selang dan kaliper rem secara rutin, gunakan suku cadang berkualitas, dan jangan abaikan tanda-tanda rem bermasalah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika kamu bersiap untuk perjalanan jauh, rem mobil adalah hal yang wajib dipastikan dalam kondisi prima. Bayangkan saja, di tengah jalan menurun atau lalu lintas padat, rem yang tidak bekerja maksimal bisa bikin panik dan membahayakan. Rem yang pakem bukan hanya soal keamanan, tapi juga soal kenyamanan dan rasa tenang selama berkendara. Karena itulah, menjaga performa rem sebaik mungkin adalah langkah bijak yang tidak boleh diabaikan.

Banyak pengemudi baru yang berpikir kalau rem cukup dicek saat terasa “aneh”. Padahal, sistem rem bekerja keras setiap kali kamu menekan pedalnya, sehingga wajar jika komponen di dalamnya cepat aus. Kalau dibiarkan tanpa perawatan rutin, performanya bisa menurun secara perlahan tanpa kamu sadari. Nah, supaya kamu tidak mengalami hal seperti itu, berikut tujuh cara mudah menjaga rem mobil agar tetap pakem dan aman untuk perjalanan jauh.

1. Rutin ganti minyak rem

ilustrasi menuangkan minyak rem (astra-daihatsu.id)
ilustrasi menuangkan minyak rem (astra-daihatsu.id)

Minyak rem berperan penting dalam menyalurkan tekanan dari pedal ke sistem pengereman. Kalau minyak rem sudah kotor atau berkurang, tenaga rem bisa jadi lemah dan tidak seimbang. Idealnya, minyak rem diganti setiap dua tahun atau sesuai rekomendasi buku servis. Jangan menunggu sampai terasa rem mulai “dalam”, karena itu tanda tekanan hidrolik sudah tidak optimal.

Kamu bisa memeriksa sendiri level minyak rem di ruang mesin, biasanya ada wadah transparan bertuliskan brake fluid. Kalau warnanya sudah gelap atau terlihat keruh, artinya sudah saatnya diganti. Gunakan jenis minyak rem sesuai spesifikasi mobil agar tidak merusak sistem di dalamnya. Hal kecil seperti ini bisa berdampak besar pada keselamatan kamu di jalan.

2. Perhatikan kondisi kampas rem

ilustrasi kampas rem (pexels.com/jae p)
ilustrasi kampas rem (pexels.com/jae p)

Kampas rem adalah bagian yang langsung bergesekan dengan cakram, jadi wajar jika cepat aus. Kalau kamu sering berkendara di kota dengan lalu lintas padat, kampas rem akan lebih cepat menipis karena sering digunakan. Tanda-tandanya bisa kamu dengar dari bunyi decit halus saat mengerem atau pedal terasa lebih dalam dari biasanya.

Cek kondisi kampas rem setiap kali servis berkala, jangan menunggu sampai sudah benar-benar habis. Kampas yang menipis bukan hanya bikin pengereman tidak efektif, tapi juga bisa merusak cakram rem. Mengganti kampas rem jauh lebih murah daripada memperbaiki cakram yang aus, jadi jangan menunda terlalu lama.

3. Jangan sering injak rem terus-menerus

ilustrasi menginjak pedal rem (suzuki.co.id)
ilustrasi menginjak pedal rem (suzuki.co.id)

Kebiasaan menekan rem sedikit demi sedikit di jalan menurun justru bisa membuat rem cepat panas. Kondisi ini disebut brake fading, di mana rem kehilangan daya cengkeram karena suhu terlalu tinggi. Kalau sudah begitu, rem jadi terasa “ngelos” dan butuh tenaga ekstra untuk menghentikan mobil.

Sebaiknya, gunakan teknik pengereman bertahap atau manfaatkan engine brake untuk membantu memperlambat laju kendaraan. Ini tidak hanya menjaga suhu rem tetap stabil, tapi juga membuat kampas lebih awet. Jadi, selain aman, kamu juga bisa menghemat biaya perawatan dalam jangka panjang.

4. Hindari menerobos genangan air setelah rem panas

ilustrasi genangan air (freepik.com/freepik)
ilustrasi genangan air (freepik.com/freepik)

Air dan panas adalah kombinasi yang tidak bersahabat untuk sistem pengereman. Kalau kamu baru saja melewati jalan menurun dan rem terasa panas, jangan langsung melibas genangan air. Air dingin bisa membuat cakram rem yang panas mengalami perubahan suhu ekstrem, dan itu berisiko bikin cakram melengkung.

Kalau memang harus melewati genangan, usahakan mobil berjalan perlahan agar suhu rem bisa menurun perlahan juga. Setelah itu, coba tekan pedal rem beberapa kali untuk mengeringkan permukaannya. Cara sederhana ini bisa mencegah rem kehilangan daya cengkeram saat kamu membutuhkannya.

5. Cek selang dan kaliper rem secara berkala

ilustrasi mengecek komponen rem (freepik.com/prostooleh)
ilustrasi mengecek komponen rem (freepik.com/prostooleh)

Selain kampas dan minyak rem, komponen seperti selang dan kaliper juga perlu perhatian. Selang rem bisa saja retak atau bocor karena usia, sementara kaliper bisa macet karena kotoran. Kalau salah satu bagian ini bermasalah, tekanan hidrolik tidak akan tersalurkan dengan baik.

Kamu bisa meminta mekanik untuk memeriksa kondisi kedua komponen ini saat servis rutin. Jangan menunggu sampai pedal terasa lembek atau rem mulai tidak responsif. Kaliper yang macet juga bisa membuat kampas menempel terus pada cakram, sehingga cepat aus. Dengan pemeriksaan rutin, potensi masalah bisa dicegah lebih awal.

6. Gunakan suku cadang yang berkualitas

Ilustrasi perbaikan rem mobil (pixabay/geraldoswald62)
Ilustrasi perbaikan rem mobil (pixabay/geraldoswald62)

Banyak orang tergoda memakai suku cadang murah untuk rem karena terlihat lebih hemat. Padahal, kualitas komponen rem sangat memengaruhi keselamatan kamu di jalan. Kampas atau minyak rem palsu bisa cepat rusak dan tidak tahan panas. Akibatnya, performa pengereman turun drastis saat kondisi ekstrem.

Pilih suku cadang dari merek tepercaya dan pastikan sesuai spesifikasi mobilmu. Jangan ragu untuk bertanya kepada bengkel resmi tentang komponen pengganti yang direkomendasikan. Dengan begitu, kamu tahu bahwa setiap bagian yang dipasang punya kualitas dan daya tahan yang terjamin.

7. Jangan abaikan tanda-tanda rem bermasalah

ilustrasi panik karena rem tidak berfungsi (freepik.com/yanalya)
ilustrasi panik karena rem tidak berfungsi (freepik.com/yanalya)

Setiap mobil biasanya memberi “sinyal” saat ada yang tidak beres pada sistem rem. Misalnya, pedal terasa lebih dalam, getaran saat mengerem, atau muncul bunyi aneh dari roda. Kadang, lampu indikator rem di dasbor juga menyala sebagai peringatan. Jangan menunggu tanda-tanda ini hilang sendiri karena bisa berujung fatal.

Begitu kamu merasa ada perubahan pada respons rem, segera bawa mobil ke bengkel. Pemeriksaan dini bisa mencegah kerusakan lebih besar dan memastikan mobil tetap aman dikendarai. Mengabaikan tanda kecil bisa berujung pada perbaikan mahal dan risiko keselamatan yang tidak sepadan.

Menjaga rem mobil tetap pakem bukan hal sulit, tapi butuh perhatian dan kebiasaan yang konsisten. Mulai dari hal sederhana seperti mengganti minyak rem hingga memeriksa kampas secara rutin, semua berperan penting untuk keselamatanmu. Ingat, rem yang sehat bukan hanya soal kenyamanan berkendara, tapi juga soal nyawa. Jadi sebelum menempuh perjalanan jauh, pastikan sistem pengereman mobilmu siap bekerja tanpa kompromi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Kenapa Spion Mobil Selalu Berembun Setiap Pagi?

17 Okt 2025, 11:05 WIBAutomotive