Suasana interior Wuling Almaz Hybrid (IDN Times/Fadhliansyah)
Dengan adanya baterai di posisi belakang mobil, maka Wuling harus mengubah model suspensi belakang Almaz Hybrid menjadi torsion beam dari yang sebelumnya independen. Walaupun saat dicoba, sebenarnya perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Bantingan mobil terasa masih sangat nyaman untuk digunakan harian, meski memang rasanya sedikit limbung ketika dipakai bermanuver. Namun rasanya hal tersebut tidak mengganggu dan masih dalam batas wajar.
Oh ya, teknologi hybrid yang diusung Wuling Almaz Hybrid ialah Multi-mode Hybrid Performance yang terdiri dari EV Mode, Series Hybrid, dan Hybrid Parallel. Pada EV Mode, roda digerakkan oleh motor listrik yang mengambil energi listrik dari baterai Ternary Lithium.
Sedangkan untuk mode Series Hybrid, roda tetap digerakkan oleh motor listrik tetapi mesin bensin beroperasi mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator. Selanjutnya, pada mode Hybrid Parallel, performa Almaz Hybrid bisa maksimal di mana bensin dan motor listrik beroperasi untuk menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan.
Sistem ini bekerja secara otomatis, tergantung dari kondisi baterai, kondisi jalan, serta kebutuhan daya. Menariknya, kita bisa melihat secara langsung mode apa yang sedang digunakan mobil untuk melaju melalui panel instrumen barunya yang sudah pakai TFT.