Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sampai Oktober 2025, Penjualan Mobil di Indonesia Tembus 635.844 Unit

Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)
Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)
Intinya sih...
  • Toyota memimpin pasar otomotif nasional
  • Dominasi merek Jepang tetap kuat
  • Merek non-Jepang mulai menunjukkan pergerakan positif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Industri otomotif nasional masih menghadapi tantangan pada 2025. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru di Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak 635.844 unit. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ketika total penjualan mencapai lebih dari 711 ribu unit. Kondisi ini menggambarkan tekanan pada daya beli masyarakat dan dampak kebijakan fiskal yang ikut memengaruhi harga kendaraan.

Meski penjualan menurun, peta pasar otomotif Indonesia masih didominasi oleh merek-merek asal Jepang. Toyota, Daihatsu, dan Mitsubishi tetap menjadi tiga besar penjualan nasional. Di sisi lain, merek-merek non-Jepang seperti BYD dan Hyundai mulai menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, menandakan mulai terbukanya persaingan di segmen kendaraan listrik dan mobil penumpang modern. Penurunan pasar tahun ini menjadi cerminan tantangan ekonomi, namun para pelaku industri dan pengamat optimistis kondisi ini akan membaik di tahun mendatang.

1. Toyota masih memimpin pasar otomotif nasional

Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)
Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)

Toyota kembali menjadi penguasa utama pasar otomotif Indonesia hingga Oktober 2025. Dengan total penjualan 202.376 unit, merek asal Jepang ini mencatat pangsa pasar 31,8 persen. Posisi kedua ditempati Daihatsu dengan 107.090 unit atau 16,8 persen, diikuti Mitsubishi Motors di posisi ketiga dengan 56.516 unit atau 8,9 persen.

Sementara itu, Honda dan Suzuki melengkapi posisi lima besar dengan penjualan masing-masing 50.270 unit dan 49.803 unit. Persaingan antara kedua merek ini berlangsung ketat karena hanya terpaut tipis, menunjukkan bahwa segmen mobil keluarga dan city car masih menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia. Meskipun pasar melambat, dominasi merek Jepang tetap kuat karena jaringan purna jual yang luas, ketersediaan suku cadang, dan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produknya.

2. Merek non-Jepang mulai menunjukkan pergerakan positif

BYD M6 mejeng di GIIAS 2024 (BYD)
BYD M6 mejeng di GIIAS 2024 (BYD)

Menariknya, tahun ini mulai terlihat geliat dari merek non-Jepang, khususnya dari China dan Korea Selatan. BYD, produsen mobil listrik asal China, berhasil menjual 30.670 unit di Indonesia. Pencapaian ini cukup menonjol mengingat merek tersebut baru memperluas jaringan pemasarannya dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, Hyundai melalui Hyundai Motors Indonesia (HMID) mencatat penjualan 16.594 unit atau pangsa pasar 2,6 persen.

Kehadiran dua merek ini menandai perubahan tren industri otomotif Tanah Air, di mana kendaraan listrik (EV) dan teknologi ramah lingkungan mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Meskipun kontribusi penjualannya belum besar dibandingkan merek Jepang, pertumbuhan yang konsisten dari brand baru ini menjadi sinyal positif bagi masa depan pasar otomotif Indonesia yang semakin beragam.

3. Daya beli menurun, tapi optimisme tetap ada

Booth Mitsubishi di GIIAS 2024 (PT MMKSI)
Booth Mitsubishi di GIIAS 2024 (PT MMKSI)

Menurut pengamat ekonomi Bank Permata, Josua Pardede, penurunan penjualan mobil pada 2025 disebabkan oleh tekanan daya beli masyarakat dan pengaruh kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ia menilai kondisi ekonomi secara keseluruhan masih cukup berat, terutama bagi segmen konsumen menengah yang menjadi pasar utama mobil baru.

Namun, Josua juga menilai bahwa penurunan ini bersifat sementara. Dengan stabilisasi ekonomi dan potensi penurunan suku bunga, pasar otomotif diperkirakan akan membaik pada tahun depan. Gaikindo sendiri tetap optimistis dengan menargetkan penjualan 850.000 unit mobil baru secara nasional pada akhir 2025. Meski angka tersebut ambisius, keyakinan industri tetap tinggi karena kebutuhan kendaraan di Indonesia masih besar, terutama untuk mobil keluarga dan kendaraan niaga ringan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Seberapa Cepat Akselerasi Motor MotoGP?

09 Nov 2025, 21:05 WIBAutomotive