Serangan siber kembali mengguncang industri otomotif dunia. Kali ini, giliran Jaguar Land Rover (JLR), perusahaan otomotif asal Inggris, yang harus menanggung dampaknya. Sistem ritel dan produksi mereka mengalami gangguan serius setelah jaringan internalnya diretas.
Menurut laporan dari Cybernews, JLR kini tengah berupaya memulihkan aplikasi global mereka secara bertahap. Perusahaan menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada data pelanggan yang berhasil dicuri. Namun, serangan ini cukup parah hingga menyebabkan kelumpuhan proses operasional, mulai dari pendaftaran mobil baru, pendataan pemasok, hingga aktivitas di pabrik utama. Situasi ini membuat puluhan ribu karyawan terpaksa dirumahkan sementara.