Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi knalpot (unsplash.com/Matt Boitor)

Banyak pemilik kendaraan yang mungkin gak sadar kalau kerusakan pada knalpot bisa berdampak buruk pada mesin. Sebab, knalpot berfungsi sebagai pembuangan gas sisa pembakaran. Sehingga, kalau komponen satu ini rusak, maka sistem pembakaran akan terganggu. Akibatnya, performa mesin jadi terganggu dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

Karena itu sangat penting untuk selalu melakukan perawatan terhadap knalpot. Nah, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar knalpotmu selalu dalam kondisi terbaiknya.

1. Rutin membersihkan knalpot

ilustrasi knalpot (unsplash.com/Nick ter Haar)

Knalpot yang kondisinya kotor dan perkara ternyata dapat berpotensi mengurangi kinerjanya, serta memperpendek usia pakaian dimiliki. Keberadaan lumpur, debu, hingga sisa pembakaran yang menempel ternyata bisa semakin mempercepat proses korosi yang terjadi, khususnya jika kendaraan kerap digunakan dalam kondisi yang lembab atau hujan.

Tidak heran apabila kamu disarankan untuk membersihkan knalpot secara rutin dengan menggunakan kain lap atau cairan pembersih khusus. Jika muncul adanya karat, maka kamu dapat menggunakan sikat kawat atau cairan anti karat, sehingga nantinya knalpot mobilmu tetap dalam kondisi yang bersih dan tahan lama.

2. Pastikan lubang knalpot tidak tersumbat

ilustrasi knalpot (unsplash.com/Max Lederer)

Lubang knalpot yang mengalami sumbatan ternyata bisa menyebabkan aliran gas buang jadi tidak bisa berfungsi dengan lancar, sehingga berpotensi mengganggu performa mesin secara keseluruhan. Penyumbatan bisa diakibatkan karena kotoran sisa pembakaran hingga benda asing yang tidak sengaja masuk ke dalam knalpot.

Untuk mencegah risiko sumbatan pada lubang knalpot, maka pastikan bahwa kondisi lubang knalpot selalu dicek secara berkala dan dibersihkan menggunakan alat pembersih atau tekanan udara. Jika memang terdapat adanya kerak yang sulit untuk dibersihkan secara manual, maka gunakan cairan pembersih khusus agar bisa meluruhkannya.

3. Hindari genangan air saat berkendara

ilustrasi hujan di jalanan (pexels.com/Genaro Servín)

Air yang masuk ke dalam knalpot ternyata bisa mempercepat proses korosi atau membuat knalpot jadi mudah bocor. Jika kamu sering menerjang genangan air, maka ada kemungkinan air tersebut masuk ke dalam knalpot, sehingga rentan mengendap dan pada akhirnya mempercepat proses kerusakan.

Sebisa mungkin kamu harus menghindari genangan air yang cukup dalam atau segera keringkan knalpot apabila tidak sengaja melewati kondisi jalanan yang basah. Setelah berkendara di area yang berair, maka kamu dapat menyalakan mesin selama beberapa menit untuk memastikan sisa-sisa air yang masuk ke dalam knalpot dapat dikeluarkan dalam bentuk uap.

4. Gunakan bahan bakar berkualitas

ilustrasi bahan bakar mobil (pexels.com/Engin Akyurt)

Jika kamu ingin memastikan keawetan knalpot, maka harus selalu memilih bahan bakar yang tepat karena akan sangat memberikan pengaruh yang signifikan. Bahan bakar yang berkualitas rendah ternyata bisa berpotensi menimbulkan lebih banyak residu dan jelaga, sehingga inilah yang dapat menumpuk di dalam knalpot dan pada akhirnya mengganggu aliran gas buang.

Coba gunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan, sehingga nantinya proses pembakaran jadi lebih optimal dan bersih. Selain menjaga knalpot tetap dalam kondisi yang bersih, namun penggunaan bahan bakar berkualitas ternyata dapat membantu meningkatkan efisiensi kinerja mesin.

Merawat knalpot mobil ternyata merupakan langkah penting untuk memastikan kinerja mesinnya tetap aman dan memperpanjang usia pakai kendaraan. Oleh sebab itu, jangan sampai malas untuk membersihkan knalpot secara rutin agar performa dan kondisinya tetap optimal. Jangan sampai knalpot mobilmu mengalami masalah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team