Gawat! Penjualan Tesla Anjlok di Beberapa Pasar Utama

Penjualan kendaraan Tesla mengalami penurunan signifikan di beberapa pasar utama dunia, termasuk Jerman, Australia, dan China. Persaingan yang semakin ketat, regulasi baru, serta berkurangnya insentif kendaraan listrik di beberapa negara diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan kemunduran ini.
Laporan terbaru dari berbagai sumber menunjukkan bahwa penurunan ini bukan sekadar fluktuasi biasa, melainkan tren yang cukup mengkhawatirkan. Beberapa analis menyebutkan bahwa kompetitor seperti BYD dari China dan produsen mobil listrik Eropa mulai mengambil alih pangsa pasar Tesla dengan harga yang lebih kompetitif dan fitur yang lebih inovatif.
Berikut adalah gambaran lebih rinci mengenai kinerja penjualan Tesla di beberapa pasar utama.
1. Penjualan Tesla di Jerman merosot drastis

Di Jerman, salah satu pasar otomotif terbesar di Eropa, penjualan Tesla mengalami pukulan berat. Data dari Otoritas Transportasi Motor Federal Jerman menunjukkan bahwa pada Januari 2025, Tesla hanya berhasil menjual 1.277 unit, turun 59,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi semakin memburuk pada Februari 2025, di mana angka penjualan hanya mencapai 1.429 unit, mengalami penurunan drastis hingga 76,3 persen dibandingkan Februari 2024.
Secara keseluruhan, Tesla hanya mampu mengirimkan 2.706 unit kendaraan selama Januari dan Februari 2025, menandai penurunan 70,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Ironisnya, sementara Tesla mengalami penurunan signifikan, penjualan kendaraan listrik berbasis baterai di Jerman justru tumbuh 30,8 persen pada Februari 2025, menandakan bahwa permintaan mobil listrik tetap tinggi, hanya saja Tesla kalah bersaing.
2. Pasar Australia tidak lebih baik

Di Australia, Tesla juga mengalami keterpurukan serupa. Dewan Kendaraan Listrik Australia melaporkan bahwa pada Februari 2025, Tesla hanya berhasil menjual 1.592 unit kendaraan, turun tajam 71,9 persen dari 5.665 unit yang terjual pada Februari 2024. Jika melihat dua bulan pertama 2025, angka penjualan Tesla di Australia hanya mencapai 2.331 unit, turun 65,5 persen dibandingkan 6.772 unit yang terjual pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ini semakin menguatkan indikasi bahwa Tesla kehilangan daya saingnya di pasar global, terutama di wilayah yang mulai membuka peluang lebih besar bagi kompetitor, seperti BYD dan Hyundai, yang menawarkan kendaraan listrik dengan harga lebih terjangkau dan fitur yang lebih menarik bagi konsumen.
3. Kinerja Tesla di China Juga Tertekan

Sementara di China, sebagai pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, penjualan Tesla juga turun secara signifikan. Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok melaporkan bahwa selama Februari 2025, Tesla hanya mampu memproduksi dan menjual 30.688 unit, turun 49,16 persen dari 60.365 unit yang dijual pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya dominasi produsen kendaraan listrik lokal seperti BYD, Nio, dan XPeng, yang terus memperkenalkan model-model baru dengan teknologi canggih dan harga yang lebih bersaing. Selain itu, ketegangan perdagangan antara AS dan China juga berkontribusi pada melemahnya permintaan Tesla di pasar tersebut.