Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)
Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)

Pabrikan mobil asal Jepang, Toyota, kembali mengukuhkan posisi mereka sebagai sebagai merek atau jenama mobil terlaris di Indonesia pada tahun 2024, baik dalam penjualan wholesales maupun retail sales.

Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota membukukan penjualan sebanyak 288.982 unit secara wholesales dan 293.788 unit scara retail. Angkat tersebut membuat menguasai pangsa pasar sekitar 33 persen dari total penjualan mobil sepanjang tahun 2024.

1. Produksi dan ekspor Toyota tertinggi

Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)

Selain menguasai pasar domestik, Toyota juga memimpin dalam hal produksi kendaraan di Indonesia. Sepanjang Januari hingga Desember 2024, Toyota memproduksi 516.997 unit, jauh melampaui kompetitornya.

Sementara Daihatsu yang menempati posisi kedua, memproduksi sebanyak 163.509 unit, diikuti oleh Mitsubishi Motors dengan 137.255 unit. Angka produksi ini menunjukkan kapasitas manufaktur Toyota yang unggul, mendukung kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Toyota juga mencatat prestasi mengesankan dengan total ekspor sebanyak 166.531 unit pada tahun 2024. Angka ini menempatkan Toyota di posisi teratas, diikuti oleh Daihatsu dengan 110.334 unit dan Mitsubishi Motors dengan 87.896 unit.

Keberhasilan ekspor ini mengukuhkan peran Toyota sebagai salah satu eksportir utama kendaraan bermotor di Indonesia, memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke luar negeri. 

2. Performa impor sepanjang 2024

Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)

Toyota juga memimpin dalam kategori impor kendaraan, dengan total 33.594 unit yang diimpor sepanjang tahun 2024. Ini menunjukkan permintaan tinggi untuk model-model tertentu yang tidak diproduksi secara lokal. BYD dari China dan Suzuki mengikuti di posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing 16.767 dan 12.542 unit.

Meskipun Toyota tetap dominan, industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan pada tahun 2024, seperti penurunan penjualan akibat kondisi ekonomi yang kurang stabil. Namun, dengan strategi yang tepat, Toyota berhasil mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar.
 

3. Catatan positif di tengah lesunya pasar otomotif

Ilustrasi pabrik Toyota (global.toyota.com)

Pencapain Toyota ini cukup positif di tengah lesunya pasar otomotif nasional. Gaikindo mencatat ada penurunan penjualan mobil sebesar 13,9 persen secara whosales dan retail sales sebesar 10,9 persen dibandingkan tahun 2023.

Kondisi pasar otomotif diproyeksikan akan tetap lesu pada 2025 menyusul kebijakan PPN 12 persen dan opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Kebijakan ini membuat harga mobil lebih mahal dari sebelumnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team