ilustrasi mobil SUV (pexels.com/Connor McManus)
Secara umum, transmisi manual punya reputasi lebih awet untuk penggunaan harian, terutama pada mobil-mobil yang sering dipakai dalam kondisi berat. Gear set yang kokoh dan sistem sederhana membuat manual mampu bertahan hingga ratusan ribu kilometer dengan perawatan minimal. Ini alasan banyak mobil niaga masih mengutamakan transmisi manual.
Namun, teknologi CVT modern sudah jauh berkembang. Bahan sabuk lebih kuat, sistem pendinginan lebih baik, dan oli khusus sudah semakin optimal. CVT yang dirawat benar juga bisa awet dan nyaman, meskipun tetap tidak setangguh manual untuk penggunaan ekstrem atau beban berat.
Pada akhirnya, faktor paling menentukan bukan hanya jenis transmisinya, tetapi juga cara pemakaian dan perawatan. Jika kamu menginginkan transmisi yang sederhana, kuat, dan murah perawatannya, manual jelas menawarkan keawetan lebih untuk harian. Tapi jika yang kamu prioritaskan adalah kenyamanan dan kehalusan, CVT tetap pilihan yang sangat baik selama kamu rajin merawatnya.
CVT dan manual sama-sama bisa awet jika dipakai dengan benar. Yang penting, sesuaikan pilihan dengan kebutuhan, kebiasaan berkendara, dan kondisi jalan yang kamu hadapi setiap hari. Dengan begitu, kamu bisa menikmati performa optimal tanpa takut over-maintenance atau kerusakan lebih cepat.