Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_8582.jpeg
VinFast VF 3 (VinFast)

Intinya sih...

  • Bukan mobil tanpa baterai - Konsep berlangganan baterai masih perlu edukasi di pasar. - Mobil tetap lengkap dengan baterai, namun status kepemilikannya berbeda.

  • Harga jauh lebih ringan di awal - Konsumen bisa memilih harga lebih tinggi dengan baterai termasuk, atau harga terjangkau dengan sewa baterai. - Biaya sewa hanya Rp 253.000 per bulan, dinilai sangat murah.

  • Solusi rasional untuk pasar Indonesia - Skema baterai berlangganan bisa menjadi game-changer di pasar Indonesia. - Membuat harga awal lebih terjangkau dan mengatasi biaya penggantian baterai di masa depan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hanoi, IDN Times - Persaingan mobil listrik atau electrical vehicle (EV) di Indonesia makin sengit. Banyak jenama berlomba menurunkan harga untuk menarik konsumen. 

Hanya saja, VinFast Indonesia memilih jalur berbeda: bukan perang harga, melainkan menawarkan skema baterai berlangganan (battery subscription).

CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terjebak dalam kompetisi harga yang tak ada habisnya.

"Pada prinsipnya kami tidak berkompetisi dalam hal harga, ya, karena kami melihat bahwa perang harga tidak ada habisnya dan juga longterm impact-nya will be negatif impact. Yang kami tawarkan memberi alternatif solusi karena sebenarnya perang harga kan diberikan untuk menjawab concern dari pelanggan mengenai harga walnya yang terlalu mahal,'' ujar pria yang akrab disapa Kerry, saat ditemui di Hanoi, Vietnam, Rabu (24/9/2025).

1. Bukan mobil tanpa baterai

Meet and greet session VinFast di Hanoi. (IDN Times/Ilyas Mujib)

Pria yang kerap disapa Kerry itu menjelaskan, banyak orang salah kaprah soal konsep berlangganan baterai. Sebagian mengira mobil listrik akan dijual tanpa baterai. Padahal tidak demikian.

“Ini adalah hal baru, masih perlu edukasi di pasar. Karena banyak yang salah kaprah. Kalau saya beli mobil tanpa baterai berarti cuma cangkangnya doang, baterainya enggak ada. Padahal, ya enggak. Baterai itu hanya secara administrasi, tetapi dari awal ya fisiknya sama,” katanya.

Artinya, mobil tetap lengkap dengan baterai sejak pertama dibeli. Hanya saja status kepemilikannya berbeda: bisa langsung dimiliki penuh atau disewa dengan biaya bulanan.

2. Harga jauh lebih ringan di awal

Meet and greet session VinFast di Hanoi. (IDN Times/Ilyas Mujib)

Dengan skema ini konsumen bisa memilih dua opsi. Pertama, membeli mobil listrik dengan harga lebih tinggi karena sudah termasuk baterai. 

Kedua, membeli mobil dengan harga lebih terjangkau dan menggunakan sistem sewa baterai, sebagai salah satu contohnya pada VinFast VF 3.

“Itu kalau baterai include Rp 192 jutaan di Jakarta. Tapi, kalau baterai berlangganan itu hanya Rp 152 juta, selisihnya Rp 40 jutaan,” bebernya.

Untuk biaya sewa, Kerry menjelaskan jika konsumen hanya perlu membayar Rp 253.000 per bulan. Harga tersebut dinilainya sangat murah.

“Jadi, per hari kurang dari Rp 10.000, secangkir kopi juga kadang (harganya) lebih dari itu. Jadi, dengan solusi itu kami memberikan pilihan kepada pelanggan, dan juga dengan melalui battery subscription banyak keuntungannya, karena pelanggan worry-free,” lanjut Kerry.

3. Solusi rasional untuk pasar Indonesia

Mobil personalisasi VinFast VF3 di VinFast Cube Hall 11 GIIAS 2025, ICE BSD, Tangerang (IDN Times/Anastasia Desire-1579)

VinFast yakin skema baterai berlangganan ini bisa menjadi game-changer di pasar Indonesia. 

Selain membuat harga awal lebih terjangkau, konsumen juga tidak perlu khawatir soal biaya penggantian baterai di masa depan, yang biasanya menjadi momok utama pembeli mobil listrik.

"dengan baterry subscription banyak keuntungannya karena pelanggan worry free karena baterai selalu dalam kondisi prima kalau baterai dalam kondisi menurun akan diganti secara gratis. Jadi itu langkah yang kami tawarkan sebagai salah satu solusi dan untuk perang harga kami memilih strategi lain dengan memberikan alternatif pilihan kepada pelanggan kami," beber dia.

Dengan pendekatan ini, VinFast tidak sekadar ikut arus perang harga, tetapi menghadirkan strategi cerdas yang bisa membuat mobil listrik semakin inklusif dan ramah kantong.



Editorial Team