Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Atlet Sepeda Mencukur Habis Bulu Kaki Mereka?

unsplash.com/ Simon Connellan

Jakarta, IDN Times - Kalau kamu sering menonton balapan sepeda, mungkin kamu akan bertanya-tanya kenapa pesepeda profesional rata-rata tidak memiliki bulu kaki. Ternyata ada beberapa alasan khusus kenapa para goweser profesional mencukur habis bulu kaki mereka.

Nah, berikut beberapa alasan tersebut. Beberapa di antaranya mungkin bisa kamu coba biar gowesanmu lebih pro sedikit.

1. Lebih nyaman saat dipijat

bostinride.com

Salah satu alasan paling umum pesepeda profesional mencukur bulu kaki mereka supaya terasa lebih enak ketika dipijat usai bertanding. Sebba memijat kaki yang bulunya dicukur memang lebih mudah dibandingkan memijat kaki berbulu.

Pasalnya, lebih sedikit bulu kaki berarti lebih sedikit minyak yang digunakan dan potensi rasa sakit juga lebih sedikit.

2. Lebih mudah mengobati luka

trainright.com

Alasan lain adalah untuk mempermudah pengobatan ketika timbul luka saat bersepeda. Luka yang timbul harus dibersihkan terlebih dahulu.

Membersihkan pasir dan kotoran dari luka bisa menyakitkan, tapi penting untuk dilakukan. Proses ini bisa lebih mudah dengan kaki yang bebas bulu. Selain itu, kaki bebas bulu juga membuat plester lebih mudah diaplikasikan dan tidak menyakitkan ketika dilepas.

3. Meningkatkan aerodinamika

unsplash.com/Rokas Niparavičius

Mencukur bulu kaki juga bisa meningkatkan aerodinamika. Kaki yang bebas bulu bisa menghemat waktu tempuh hingga 70 detik. Sebab area permukaan yang kasar menciptakan lebih banyak hambatan daripada area yang halus.

4. Tanda dedikasi

unsplash.com/Markus Spiske

Selama lebih dari satu abad, pesepeda telah mencukur kaki mereka. Ini akhirnya menjadi sebuah tradisi dan dilihat sebagai tanda dedikasi dan komitmen terhadap olahraga.

Tradisi cukur kaki ini membuat pesepeda yang melakukannya dianggap sebagai pesepeda yang serius. Gimana, apakah kamu berniat mencukur habis bulu kakimu?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us