Alasan Vespa Batik Dibangun dari LX 125 i-get Berwarna Green Relax

Jakarta, IDN Times - Vespa Batik Special Edition yang dirilis PT Piaggio Indonesia (PID), memang dibangun dari Vespa LX 125 i-get berwarna Green Relax. Menurut Ayu Hapsari selaku PR & Communication Manager PT PID, ada alasan tersendiri di balik pemilihan tipe dan warna untuk Vespa Batik Special Edition ini.
"Kenapa di LX, LX salah satu dari Vespa yang hadir di Indonesia pada 2011 lalu. Jadi, LX punya sejarah di Indonesia. Kenapa warnanya hijau (Green Relax), setiap brand punya warna identitas dan Vespa warnanya itu hijau. Jadi, warna hijau itu merupakan warna ikonik Vespa," kata Ayu saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).
1. Vespa Batik Special Edition kolaborasi dengan Iwan Tirta

Vespa Batik Special Edition menjadi wujud kreativitas PT PID bersama rumah desain batik premium Iwan Tirta Private Collection. Lewat proyek ini, Vespa terus berusaha untuk menyelaraskan diri agar bisa relevan dengan pasa lintas generasi.
"Vespa Batik Special Edition ini menjadi Vespa edisi spesial pertama yang dipersembahkan khusus untuk Indonesia, Vespa Batik dihadirkan untuk mengapresiasi konsumen di Indonesia," sambung Ayu.
2. Dibanderol Rp77 juta

Vespa Batik Special Edition ini ditawarkan dengan harga Rp77 juta on the road DKI Jakarta. Harga tersebut sudah termasuk dengan helm dan top box yang juga memiliki pola batik. Sementara pada bodinya, terlihat Vespa yang punya warna Green Relax ini memiliki pola batik pada dasi depan, cover pada dek, juga pada bodi tengah sampai ke tepongnya.
Ayu mengatakan untuk unit Vespa Batik Special Edition saat ini masih ready stock, alias konsumen enggak perlu menunggu lama untuk mendapatkan unitnya.
3. Pola batik Tambal Jagad

Kalau belum tahu, pola batik yang disematkan pada Vespa Batik Special Edition, merupakan adaptasi dari pola tradisional "Tambal Jagad". Pola ini punya makna filosofis yang mendalam dengan menggambarkan kolase berbagai pola batik tradisional.
Desain pola tersebut menampilkan perpaduan 7 pola tradisional yang melambangkan keragaman budaya dari Sabang sampai Merauke. Adapun, ketujuh motif dan filosofi batik tersebut adalah:
- Sokowani – dari area Sumatra: simbol pesona dan kharisma
- Megamendung – dari Jawa Barat: simbol kemakmuran dan sumber kehidupan
- Kawung – dari Jawa Tengah: simbol kepemimpinan dan kebijaksanaan
- Perisai – dari area Kalimantan: simbol perlindungan dan kegigihan
- Poleng – dari Bali: simbol keseimbangan hidup
- Tenun Ikat Menjangan – dari area Nusa Tenggara: simbol penghormatan kepada leluhur
- Ayam Kasuari – dari area Papua: simbol kekuatan dan umur panjang