Dilema Transportasi Online: Kemajuan atau Ancaman?
Kehadirannya sebagai bukti kemajuan teknologi sering ditentang banyak orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Transportasi online kini bukanlah hal asing bagi masyarakat Indonesia. Sejak kehadiran Go-Jek pada tahun 2010, bisnis ini mulai merambah dan kini dengan mudah bisa ditemui di manapun. Hal ini mendapat respon positif dari sebagian besar masyarakat, karena menyediakan warna baru dalam dunia transportasi. Namun di sisi lain tentu saja transportasi online juga menimbulkan banyak protes, terutama protes dari transportasi konvensional seperti taksi, ojek pangkalan, hingga becak. Mereka yang protes merasa dirugikan oleh kehadiran para ojek/taksi online karena pendapatan mereka menurun. Protes demi protes terus digencarkan secara masif. Tak jarang kerusuhan terjadi antara transportasi online dengan transportasi konvensional. Bahkan kini ada wacana pelarangan transportasi online di Yogyakarta. Apakah transportasi online sebenarnya adalah kemajuan atau ancaman? Mari kita bahas fakta-faktanya.
Kehadiran transportasi online merugikan rakyat kecil?
Alasan ini sering disebut-sebut ketika memprotes transportasi online. Transportasi online dianggap menurunkan pendapatan rakyat kecil yang berprofesi sebagai ojek konvensional. Namun, perlu disadari bahwa sesungguhnya driver ojek online juga bukanlah konglomerat atau pejabat. Mereka juga rakyat biasa yang berjuang mencari nafkah bagi keluarganya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.