sepeda lipat (pixabay.com/juanmamontero)
Sebelumnya kami pernah menulis tentang dilema goweser, antara memakai masker atau tidak di sini. Sebab memakai masker sering kali menyebabkan engap atau kesulitan bernafas ketika gowes. Sementara tidak menggunakan masker berpotensi lebih besar terpapar COVID-19.
Ketua Bike to Work (B2W), Poetoet Soedarjanto, menyarankan goweser tetap menggunakan masker. Sebab saat ini situasinya tengah Pandemik COVID-19.
“Itu mutlak harus dilakukan (pakai masker) di daerah pandemik. Kedua, pakai masker jika berada di posisi lalu lintas yang ramai untuk mencegah droplet dari orang lain,” kata Poetoet saat dihubungi IDN Times.
Poetoet menyarankan jangan bersepeda terlalu cepat saat mengenakan masker. Ini penting agar goweser tidak kesulitan bernafas. Hal senada disampaikan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Andhika Raspati.
“Pakai masker di mana saja untuk menghindari droplet namun perlu diatur intensitas kecepatan gowesnya untuk mengatur nafas agar tidak sesak nafas saat menggunakan masker," katanya.
Anji sendiri dalam cuitan klarifikasinya mengatakan dirinya menerima saran yang disampaikan para warganet.
"Ada yang menyarankan, 'Mungkin sebaiknya Manji menyarankan untuk olahraga di lingkungan rumah saja, jadi tidak perlu memakai masker.'. Menurut saya ini saran yang baik," demikian tulis Anji.
Sementara mengenai saran agar tidak mengenakan masker saat berolahraga, Anji menanggapi dengan menulis, "Saya salah menempatkan pemakaian kapital dalam kalimat. Harusnya bukan di JANGAN MEMAKAI MASKER, tapi di SAAT KAMU OLAHRAGA. Akhirnya kesan yang timbul jadi jangan memakai masker. Padahal ‘jangan memakai masker ketika berolahraga’ Untuk hal ini, saya sudah mencobanya sendiri."