ilustrasi oli motor (pexels.com/Daniel Andraski)
Jika kamu memang ingin menyimpan oli sebagai cadangan, pastikan penyimpanannya dilakukan dengan baik. Simpan di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Tutup rapat botol setelah dibuka agar udara dan kelembapan tidak masuk. Lebih baik gunakan oli dari kemasan kecil yang cepat habis setelah dibuka, dibanding menyimpan oli di jerigen besar dalam waktu lama.
Selalu periksa tanggal produksi pada botol oli sebelum digunakan. Jika sudah lewat 4–5 tahun dan kondisi fisiknya meragukan, lebih aman untuk tidak menggunakannya. Kerusakan mesin akibat oli rusak justru akan membuat kamu mengeluarkan biaya jauh lebih besar daripada harga sebotol oli baru.
So, oli motor memang memiliki masa simpan dan bisa kedaluwarsa, meskipun tidak secara langsung tercetak tanggal “exp” seperti produk makanan. Waktu dan cara penyimpanan sangat memengaruhi kualitasnya. Untuk menjaga performa mesin dan menghindari risiko kerusakan, selalu gunakan oli yang masih dalam kondisi baik, segar, dan sesuai spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan motor. Lebih baik membuang oli lama daripada mempertaruhkan kesehatan mesin motor kesayangan.