Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Posisi berkendara Honda ADV 160 lebih rendah dari ADV 150 (Dok. AHM)
Posisi berkendara Honda ADV 160 lebih rendah dari ADV 150 (Dok. AHM)

Intinya sih...

  • Cara kerja ABS yang sering disalahpahami

  • Batasan daya cengkeram ban di permukaan licin

  • Teknik berkendara dan perawatan tetap menentukan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pengendara motor merasa cemas saat melintasi jalan basah, terutama ketika harus melakukan pengereman mendadak. Kondisi aspal licin memang dapat meningkatkan risiko tergelincir, sehingga rem menjadi perhatian utama. Pada motor yang sudah dibekali Anti-lock Braking System (ABS), sebagian orang menganggap daya cengkeram rem justru terasa kurang kuat dibandingkan saat jalan kering.

Anggapan ini memunculkan pertanyaan: apakah rem ABS memang lebih tidak pakem di permukaan basah? Untuk menjawabnya, penting memahami bagaimana sistem ini bekerja, apa perannya, serta faktor-faktor jalan yang memengaruhi performa pengereman.

1. Cara kerja abs yang sering disalahpahami

Mengetes akselerasi Honda ADV 160 (Dok. AHM)

ABS bukan dirancang untuk membuat motor berhenti sependek mungkin, melainkan mencegah roda terkunci ketika rem mendadak ditekan. Saat sensor mendeteksi roda hampir slip, sistem akan mengurangi tekanan rem secara cepat dan berulang agar roda tetap berputar.

Pada jalan basah, intervensi ABS dapat terasa seperti rem kurang menggigit, padahal sistem sedang menjaga agar motor tidak tergelincir. Artinya, sensasi “kurang pakem” bukan karena rem menjadi lemah, tetapi karena ABS mengatur tekanan agar ban tetap memiliki traksi dengan permukaan aspal. Tanpa ABS, pengereman keras di jalan licin justru berisiko menyebabkan motor jatuh karena roda mengunci.

2. Batasan daya cengkeram ban di permukaan licin

Honda ADV 160 enteng diajak manuver (Dok. AHM)

Yang paling berpengaruh terhadap jarak pengereman di jalan basah sebenarnya adalah ban dan kondisi permukaan jalan, bukan ABS. Koefisien gesek antara ban dan aspal menurun drastis ketika basah, membuat motor membutuhkan jarak berhenti lebih panjang. Jika ban sudah gundul, tekanan angin tidak sesuai, atau komponnya tidak dirancang untuk hujan, efek licin semakin terasa.

Dalam situasi ini, sekeras apa pun rem ditekan tetap tidak akan sekuat saat jalan kering. ABS membantu memaksimalkan traksi yang tersisa, tetapi tidak bisa menciptakan daya cengkeram tambahan. Maka, wajar bila pengendara menganggap rem terasa kurang pakem karena fisika permukaan jalan yang berubah.

3. Teknik berkendara dan perawatan tetap menentukan

Honda ADV 160 (wahanahonda.com)

Meskipun ABS memberikan lapisan keselamatan tambahan, pengendara tetap perlu menyesuaikan gaya berkendara saat hujan. Menjaga kecepatan lebih rendah, menjaga jarak aman, dan menghindari pengereman mendadak sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Selain itu, merawat sistem rem dan ban secara berkala juga tidak kalah penting. Membersihkan cakram dari lumpur, memeriksa kampas, serta mengganti ban yang sudah aus akan membuat performa pengereman tetap optimal. Pengendara yang salah menilai ABS kurang pakem sering kali mengabaikan faktor perawatan, padahal komponen vital tersebutlah yang menentukan hasil akhir pengereman.

So, rem ABS pada motor tidak menjadi lebih lemah di jalan basah. Sensasi kurang pakem muncul karena sistem bekerja mencegah roda terkunci, serta berkurangnya daya gesek ban dengan aspal basah. Justru ABS membantu menjaga stabilitas, memberi pengendara kesempatan mengendalikan motor, dan mengurangi risiko jatuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team