Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi helm (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Intinya sih...

  • Ukuran helm yang tidak pas bisa membuat riding tidak nyaman dan tidak memberikan perlindungan maksimal saat terjadi kecelakaan.
  • Efek negatif penggunaan helm terlalu kecil termasuk sakit kepala, tekanan pada wajah, dan pembatasan gerakan kepala.
  • Helm yang terlalu kecil juga dapat menyebabkan iritasi kulit, sulit bernapas, dan memengaruhi konsentrasi serta keselamatan berkendara.

Saat membeli helm, jangan hanya mempertimbangkan desain dan warna, tapi pertimbangkan juga ukurannya. Sebab, ukuran yang gak pas, entah itu terlalu besar atau kelewat kecil, akan membuat riding jadi gak nyaman.

Selain itu, ukuran helm yang gak pas juga gak akan bisa memberikan perlindungan maksimal saat terjadi kecelakaan. Nah, berikut beberapa efek negatif kalau kamu menggunakan helm yang ukurannya lebih kecil dari kepalamu.

1. Menyebabkan sakit kepala dan tekanan berlebih

ilustrasi helm (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Efek paling cepat terasa dari penggunaan helm sempit adalah sakit kepala. Tekanan dari busa dalam helm yang terlalu menekan bagian kepala dan pelipis bisa memicu ketegangan otot dan pembuluh darah. Akibatnya, kepala terasa nyeri, berat, atau seperti berdenyut, terutama setelah perjalanan cukup jauh.

Tekanan ini juga bisa memengaruhi sirkulasi darah di area kepala dan wajah. Jika digunakan terlalu lama, helm yang terlalu kecil bisa menimbulkan rasa kebas atau kesemutan di wajah, terutama di area pipi, rahang, dan telinga.

2. Mengganggu konsentrasi dan kenyamanan berkendara

ilustrasi helm (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Helm seharusnya memberi rasa aman tanpa membuat tidak nyaman. Saat helm terlalu kecil, kamu akan terus merasakan tekanan dan rasa terjepit, yang lama-kelamaan bisa mengganggu fokus berkendara. Alih-alih memikirkan jalan dan kondisi lalu lintas, perhatianmu akan terpecah oleh rasa tidak nyaman di kepala.

Tak hanya itu, helm sempit juga membuat gerakan kepala menjadi terbatas. Kamu akan kesulitan menoleh atau memutar kepala secara leluasa, yang tentu berbahaya saat ingin melihat kondisi sekitar, seperti saat hendak menyalip atau masuk ke persimpangan.

3. Memicu iritasi kulit dan gangguan pernapasan

ilustrasi biker (pexels.com/payam yazdani)

Helm yang terlalu kecil akan menempel sangat ketat pada wajah dan dagu. Ini bisa menyebabkan kulit wajah lebih mudah berkeringat dan lembap, memicu iritasi, jerawat, atau ruam, terutama jika helm jarang dibersihkan.

Beberapa jenis helm bahkan terlalu menekan bagian hidung dan mulut, sehingga menyulitkan pernapasan, terutama saat kamu sedang mengenakan masker di dalam helm. Akibatnya, tubuh bisa kekurangan oksigen, dan kamu merasa pusing atau cepat lelah.

So, menggunakan helm yang terlalu kecil justru merugikan kamu sendiri. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, helm yang sempit bisa memengaruhi kesehatan, konsentrasi, dan keselamatan selama berkendara.

Pastikan kamu memilih helm dengan ukuran yang sesuai dengan bentuk kepala. Pastikan helm tidak longgar dan tidak terlalu menekan. Karena helm bukan sekadar pelindung kepala, tapi juga kunci utama dalam menciptakan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team