Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Masih Kelilipan Padahal Pakai Helm Full Face?

ilustrasi naik motor (pexels.com/Khoa Võ)
Intinya sih...
  • Memakai helm full face adalah cara terbaik untuk melindungi kepala dan wajah saat berkendara motor.
  • Debu masuk ke mata bisa disebabkan oleh visor helm yang tidak menutup dengan sempurna atau busa pada bagian dalam helm yang sudah tipis atau mengendur.
  • Visor helm murah atau tidak berkualitas juga dapat memungkinkan partikel halus tetap masuk ke dalam saat terkena tekanan angin.

Memakai helm full face adalah cara terbaik untuk melindungi kepala dan wajah saat berkendara motor. Sebab, helm jenis ini menutupi seluruh bagian kepala hingga dagu dan biasanya dilengkapi visor atau kaca pelindung untuk melindungi mata dari debu, angin, dan serangga.

Tapi anehnya, meskipun sudah pakai helm full face, banyak pengendara yang masih merasa mata kelilipan alias kemasukan debu atau partikel halus. Kondisi ini bisa sangat mengganggu, terutama saat sedang berkendara dalam kecepatan tinggi. Lalu, kenapa bisa terjadi? Berikut beberapa penyebab umum yang perlu kamu tahu, agar bisa mengatasinya dengan tepat.

1. Visor tidak menutup rapat atau sudah longgar

Ilustrasi motor balap (Pexels/Luis Contf)

Penyebab utama debu masuk ke mata adalah visor helm yang tidak menutup dengan sempurna. Seiring waktu, engsel visor bisa longgar atau karetnya mengendur, sehingga menyisakan celah kecil di bagian atas atau bawah visor. Celah inilah yang memungkinkan angin membawa debu halus masuk ke dalam helm dan mengganggu mata.

Kadang, pengendara sengaja membuka sedikit visornya agar udara masuk, misalnya saat cuaca panas. Tapi ini juga membuka jalan bagi partikel kecil masuk ke mata, apalagi jika sedang melintasi area berdebu atau jalan rusak.

2. Busa helm aus dan tidak menutup celah di sekitar wajah

Ilustrasi helm (bellhelmets.com)

Busa pada bagian dalam helm berfungsi tidak hanya untuk kenyamanan, tapi juga untuk menutup rapat ruang antara wajah dan helm. Jika busa sudah tipis atau mengendur karena usia pemakaian, maka udara dari bawah bisa masuk dan membawa debu halus langsung ke mata, meskipun visornya tertutup.

Kondisi ini juga bisa terjadi jika helm terlalu besar untuk ukuran kepala, sehingga tidak menempel rapat di area pipi dan dahi, menciptakan jalur masuk udara dari bawah.

3. Kualitas visor tidak cukup melindungi dari partikel mikro

Ilustrasi helm (caberg.it)

Tidak semua visor diciptakan sama. Visor helm yang murah atau tidak berkualitas bisa memiliki celah mikro atau tidak cukup melindungi dari partikel-partikel kecil. Bahkan, beberapa visor tidak memiliki lapisan anti debu atau anti kabut, sehingga cepat buram dan memungkinkan partikel halus tetap masuk ke dalam saat terkena tekanan angin.

Selain itu, jika visor dalam kondisi kotor, tergores, atau buram, mata jadi lebih cepat lelah dan sensitif terhadap cahaya dan debu, membuatmu merasa seperti ada yang mengganggu meskipun sebenarnya tidak ada partikel besar yang masuk.

So, bisa dibilang kelilipan bisa terjadi meski sudah memakai helm full face karena visor tidak menutup rapat, busa helm yang sudah aus, atau kualitas visor yang kurang baik. Untuk mengatasinya, pastikan helm dalam kondisi baik, visor bersih dan tertutup sempurna, serta ukuran helm sesuai dengan kepala. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us