ilustrasi mesin motor (unsplash.com/Declan Sun)
Penyebab motor harus turun mesin beragam. Namun, setidaknya ada lima penyebab motor turun mesin yang paling umum terjadi. Berikut adalah beberapa penyebab motor turun mesin yang perlu kamu waspadai.
Tidak disiplin menyervis motor secara rutin akan berdampak pada masalah yang serius. Sebab, dengan begitu masalah kerusakan pada kendaraan bisa segera diketahui dan diatasi. Jadi, mesin gak akan mengalami kerusakan parah yang berisiko membuat motor turun mesin.
- Tidak mengganti oli tepat waktu
Hal lain yang juga sering dianggap remeh padahal dapat menyebabkan motor turun mesin adalah tidak mengganti oli tepat waktu. Terlambat mengganti oli akan berpengaruh pada pergerakan mesin yang kasar dan jadi cepat panas. Sebab, gesekan antar komponen mesin makin besar yang dapat berpotensi menyebabkan aus.
- Mesin sering kemasukan air
Motor sering kemasukan air juga bisa jadi penyebab motor harus turun mesin. Misalnya, motor sering menerjang genangan banjir. Air banjir dapat masuk ke mesin lewat celah-celahnya. Jika air yang masuk ke mesin dibiarkan dalam jangka panjang, dapat menyebabkan mesin berkarat.
- Tidak mengganti air radiator secara berkala
Sama seperti oli, air radiator pun perlu diganti secara berkala. Pasalnya, air radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin motor agar tidak overheat. Mesin yang terlalu sering overheat dapat memicu kerusakan serius pada komponen mesin seperti silinder dan juga piston. Akibatnya, motor harus harus turun mesin.
- Melakukan modifikasi pada mesin (bore up)
Bore up adalah salah satu jenis modifikasi motor yang tidak disarankan. Sebab, modifikasi bore up dapat memengaruhi kinerja mesin motor. Umumnya, bore up akan membuat mesin jadi harus bekerja lebih keras dibandingkan standar dari pabrik. Hal ini akan memicu komponen mesin lebih cepat aus hingga harus turun mesin.