Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengisi BBM (unsplash.com/Dawn McDonald)
ilustrasi mengisi BBM (unsplash.com/Dawn McDonald)

Intinya sih...

  • Etanol 5 persen lebih fleksibel untuk mobil sebelum 2010

  • Penggunaan etanol memiliki dampak positif dan negatif pada kendaraan modern

  • Kebijakan pemerintah mendorong penggunaan mandatori etanol 10 persen untuk mengurangi impor minyak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan pencampuran etanol 10 persen (E10) ke Bahan Bakar Minyak masih aman untuk mesin kendaraan modern, atau yang diproduksi setelah 2010.

"Biofuel 5 persen (E5) dan biofuel 10 persen (E10) aman untuk mesin kendaraan produksi pasca 2010 karena mesin tersebut sudah disiapkan spesifikasinya untuk memenuhi kriteria Euro 4, sehingga lebih siap hingga E10 tanpa modifikasi," kata Yannes saat dihubungi IDN Times, Jumat (10/10/2025).

1. Etanol 5 persen lebih fleksibel

Nozzel Pertamax Green 95 berwarna ungu. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, kalau etanol 5 persen lebih aman untuk mesin kendaraan sebelum 2010. Meskipun Yannes juga menyarankan pemilik mobil melakukan pengecekan di manual book kendaraan untuk memastikan hal tersebut.

"Demi keamanan semua pengguna kendaraan segera memeriksa manual book kendaraan masing-masing terkait speknmesinnya, serta mendatangi bengkel resmi untuk memastikan kesiapan mesin lawas tersebut," kata dia.

2. Penggunaan etanol punya dampak positif dan negatif

Pertamax Green 95. (dok. Pertamina)

Yannes menambahkan, penggunaan etanol di BBM memiliki dampak positif dan juga negatif khususnya pada kendaraan modern yang diproduksi setelah 2010.

"Efek positif mesin produksi setelah 2010 memakai E10 adalah peningkatan oktan yang mencegah knocking dan efisiensi pembakaran hingga 20-30 persen, serta pengurangan emisi CO 20-30 persen dan HC 10 persen. Sementara efek negatifnya minimal seperti turun jarak tempuh 1-3 persen akibat energi rendah etanol," jelas dia.

3. Kebijakan pemerintah soal etanol 10 persen

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina meluncurkan produk Pertamax Green 95 untuk wilayah Jawa Tengah. (dok. Pertamina)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia belum lama ini menyampaikan rencana pemerintah untuk mendorong penerapan mandatori etanol sebesar 10 persen atau E10.

Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengurangi kebutuhan pada impor minyak. Menurutnya, etanol yang digunakan akan berasal dari bahan baku lokal seperti singkong dan tebu.

Dengan begitu, diharapkan upaya ini mampu membuka lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Editorial Team