Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos Toyota: BBM dengan Etanol Sudah Umum di Luar Negeri

IMG_7873.jpeg
Acara seremoni di pabrik TMMIN Karawang (IDN Times/Fadhliansyah)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menyatakan campuran etanol di bahan bakar minyak (BBM) sebenarnya bukan hal baru. Di luar negeri, menurut Bob, bahan bakar etanol sudah umum digunakan.

Bob heran, isu etanol di BBM mulai diributkan. Apalagi, Indonesia sempat menciptakan mesin dengan bahan bakar etanol.

"Kita 20 tahun yang lalu sudah bisa bikin mesin berbahan bakar etanol 100 persen. Makanya saya juga bingung kok sekarang kita ribut etanol 3 persen," ujar Bob Azam saat ditemui jurnalis di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025).

1. Diakui bisa kurangi performa mesin

ilustrasi mengisi BBM (unsplash.com/engin akyurt)
ilustrasi mengisi BBM (unsplash.com/engin akyurt)

Secara teknis, penggunaan etanol memang memiliki dampak terhadap performa mesin. Sebab, kepadatan energinya lebih rendah, yakni 30 persen dibandingkan BBM. Namun, jika kandungannya hanya tiga persen dampaknya pada performa maupun harga sangat kecil. Selain itu, penggunaan etanol juga bisa mengurangi emisi.

"Kalau E30 persen itu mungkin satu persen energinya lebih rendah. Jadi kalau harganya Rp12 ribu dampaknya sekitar Rp120 perak. Tapi, emisinya bisa turun sampai 65 persen," kata Bob.

2. Malah bisa bantu petani lokal

ilustrasi etanol (pexels.com/ThamKC)
ilustrasi etanol (pexels.com/ThamKC)

Penggunaan etanol juga bisa membantu petani lokal. Sebab, bahan baku utama etanol umumnya dari singkong dan tebu. Fenomena ini juga sudah merambah di luar negeri dan meningkatkan produksi hingga pendapatan para petani.

"Kalau ke depan banyak petani yang sudah mengubah hasil taninya menjadi etanol, ini justru bisa menjadi siklus positif. Jadi kita tidak melihat masalah politiknya, tapi secara referensi negara lain kondisinya seperti itu," ujarnya.

3. Didukung pernyataan ahli

ilustrasi tempat kilang etanol (pexels.com/Mailson Pignata)
ilustrasi tempat kilang etanol (pexels.com/Mailson Pignata)

Kandungan etanol secara sains juga sudah teruji. Sejumlah ahli, termasuk Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yus Widjajanto, menyatakan kandungan etanol tak akan berpengaruh apa-apa terhadap mesin dan performa kendaraan, jika sesuai dengan batas yang dianjurkan. Tapi, dia mengajui energi etanol memang lebih rendah dibandingkan dengan bensin, yakni rentang 26,8—29,7 megajoule per kilogram (MJ/kg), sedangkan bensin sekitar 40 MJ/kg. 

"Jadi kalau kandungan etanolnya hanya 3,5 persen, energi yang turun hanya sekitar 1 persen. Artinya daya mesin hanya berkurang sekitar satu persen, dan itu tidak akan terasa," ujar Tri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Komponen Kaki-kaki Mobil Ini Paling Sering Rusak, Bikin Gak Nyaman!

10 Okt 2025, 14:05 WIBAutomotive