Jenis-jenis Cairan Motor Berdasarkan Warnanya, yakin Sudah Tahu?

Seperti tubuh manusia, sepeda motor pun memerlukan cairan. Bahkan sepeda motor membutuhkan beberapa jenis cairan. Cairan-cairan ini memiliki fungsi yang berbeda, tergantung pada jenis dan warnanya.
Nah, berikut jenis-jenis cairan yang biasanya ada di setiap sepeda motor beserta warna-warninya. Dengan mengetahui jenis dan warna cairan ini, kamu akan bisa mendeteksi komponen apa yang bermasalah saat terjadi kebocoran.
1. Cairan radiator
Cairan radiator atau sering disebut coolant biasanya berwarna hijau atau merah. Fungsi cairan ini menjaga suhu mesin tetap stabil dengan mendinginkan panas yang dihasilkan selama proses pembakaran. Ciri lain cairan ini adalah sifatanya yang encer lainnya air biasa.
Coolant yang berkualitas bisanya memiliki titik didih yang tinggi sehingga tidak mudah menguap saat terpapar panas. Selain itu coolant berkualitas juga tidak akan menyebabkan karat pada logam. So, pastikan kamu menggunakan coolant berkualitas, ya.
Oya, kalau kamu mendapati ada cairan berewarna hijau atau merah menetes dari mesin motormu, besar kemungkinan itu adalah cairan radiator. Kalau ini terjadi, segera cek kondisi radiator motormu.
2. Oli mesin
Oli mesin umumnya berwarna kuning keemasan atau cokelat muda saat baru. Cairan in kemudian akan berubah warna menjadi hitam seiring dengan pemakaian. Biasanya semakin lama oli digunakan akan semakin hitam atau gelap warnanya. Ini normal sekali.
Oli berfungsi melumasi, membersihkan, dan mendinginkan komponen mesin yang bergerak, sehingga mengurangi gesekan dan keausan. Warna oli yang gelap dan pekat menunjukkan bahwa oli telah menyerap kotoran dan partikel hasil pembakaran, menjadi indikator perlunya penggantian oli.
Menggunakan oli dengan viskositas yang tepat sesuai rekomendasi pabrikan sangat penting untuk memastikan kinerja mesin tetap optimal dan mencegah overheating.
3. Oli transmisi
Oli transmisi umumnya berwarna kemerahan. Fungsi cairan ini melumasi bagian dalam gearbox, mencegah keausan dan panas berlebih. Seiring penggunaan, warna oli transmisi dapat berubah menjadi lebih gelap akibat kontaminasi dan degradasi bahan aditifnya. Pemeriksaan dan penggantian oli transmisi secara rutin penting untuk menjaga perpindahan gigi tetap halus dan performa sistem transmisi optimal.
3. Minyak rem
Minyak rem biasanya berwarna jernih, kuning pucat, atau hijau kekuningan. Minyak rem berperan penting dalam menjaga sistem pengereman agar tetap responsif dan aman digunakan. Seiring waktu, cairan rem bisa terkontaminasi oleh air atau kotoran, mengakibatkan penurunan efektivitas pengereman dan warna menjadi lebih gelap atau buram. Oleh karena itu, penting untuk mengganti cairan rem secara berkala untuk mencegah gangguan fungsi rem akibat penurunan titik didih cairan.
4. Air aki (Elektrolit)
Air aki biasanya berwarna jernih atau kekuningan, tergantung pada kondisi. Cairan elektrolit dalam aki memungkinkan terjadinya reaksi kimia yang menghasilkan listrik untuk menghidupkan kendaraan dan mendukung fungsi kelistrikan. Perubahan warna menjadi keruh atau terdapat endapan bisa menandakan masalah pada aki, seperti sulfatasi yang dapat mengurangi umur dan efisiensi aki.