Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi helm (freepik.com/azerbaijan_stockers)
ilustrasi helm (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Intinya sih...

  • Menjaga sirkulasi udara di dalam helm, seperti membuka ventilasi dan visor

  • Menggunakan cairan atau lap anti-fog untuk mencegah embun menempel di visor

  • Memilih helm dengan sistem ventilasi yang baik dan perlengkapan yang tepat untuk mengurangi risiko kaca helm berembun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kaca helm yang berembun sering menjadi masalah bagi pengendara motor, terutama saat hujan atau berkendara di pagi dan malam hari. Embun yang menempel di visor bisa mengurangi jarak pandang dan meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak segera diatasi.

Masalah ini sebenarnya cukup umum dan bisa terjadi pada semua jenis helm. Untungnya, ada beberapa cara sederhana dan efektif yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahkan mencegah kaca helm berembun saat berkendara.

1. Menjaga sirkulasi udara di dalam helm

Ilustrasi wanita memakai helm (freepik.com/freepik)

Salah satu penyebab utama kaca helm berembun adalah perbedaan suhu antara udara di dalam dan di luar helm. Napas pengendara yang hangat bertemu dengan kaca visor yang dingin akan memicu kondensasi.

Untuk mengatasinya, pastikan ventilasi helm berfungsi dengan baik. Buka lubang ventilasi depan atau atas helm agar udara segar bisa masuk dan membantu menyeimbangkan suhu di dalam helm. Jika helm memiliki ventilasi dagu, manfaatkan fitur tersebut karena sangat efektif mengurangi embun akibat napas.

Selain itu, hindari menutup visor sepenuhnya saat kondisi memungkinkan, misalnya ketika kecepatan rendah atau tidak hujan. Membuka visor sedikit saja bisa membantu sirkulasi udara tanpa mengorbankan kenyamanan berkendara.

2. Menggunakan cairan atau lap anti-fog

ilustrasi seseorang membawa helm (freepik.com/wirestock)

Cara praktis lain untuk mengatasi kaca helm berembun adalah menggunakan cairan anti-fog. Produk ini banyak dijual di toko aksesori motor dan dirancang khusus untuk mencegah embun menempel di visor.

Jika tidak memiliki cairan anti-fog, ada alternatif sederhana seperti sabun cair atau sampo. Oleskan tipis pada bagian dalam kaca helm, lalu lap hingga bersih menggunakan kain halus. Lapisan tipis ini dapat mengurangi pembentukan embun dalam waktu tertentu.

Selain cairan, lap anti-fog atau microfiber khusus juga bisa menjadi solusi. Pastikan visor selalu bersih dari debu dan minyak, karena kotoran justru membuat embun lebih mudah menempel dan sulit dihilangkan.

3. Memilih helm dan perlengkapan yang tepat

ilustrasi helm (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Pemilihan helm juga berpengaruh besar terhadap masalah embun. Helm dengan sistem ventilasi yang baik dan desain aerodinamis biasanya lebih efektif dalam mengatur aliran udara di dalamnya.

Gunakan helm yang ukurannya pas dengan kepala. Helm yang terlalu sempit membuat sirkulasi udara kurang optimal, sementara helm yang terlalu longgar bisa menyebabkan embun berkumpul di area tertentu. Pastikan juga busa helm dalam kondisi baik dan tidak menghalangi jalur udara.

Selain helm, penggunaan masker atau buff yang tepat juga penting. Masker yang terlalu menutup hidung dan mengarahkan napas ke atas akan mempercepat munculnya embun. Pilih masker yang memiliki lubang udara atau arahkan napas ke bawah agar tidak langsung mengenai visor.

Mengatasi kaca helm berembun bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga keselamatan. Dengan menjaga sirkulasi udara, menggunakan produk anti-fog, serta memilih helm dan perlengkapan yang tepat, risiko pandangan terganggu saat berkendara bisa diminimalkan. Langkah-langkah sederhana ini dapat membuat perjalanan lebih aman dan menyenangkan, terutama di kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team