Jakarta, IDN Times - Bersepeda kini jadi tren baru di kalangan masyarakat urban Indonesia pada era normal baru. Selain dianggap pilihan tepat untuk berolahraga, banyak orang mulai terbiasa melakukan aktivitas dengan sepeda, karena dinilai jadi moda tranportasi yang lebih aman ketimbang kendaraan umum saat pandemik COVID-19 mewabah di Indonesia.
Protokol kesehatan yang mengharuskan warga melakukan physical distancing membuat opsi bersepeda menjadi primadona. Jalanan Ibu Kota yang jadi jantung perekonomian Indonesia pun mulai dipadati orang-orang yang bersepeda, entah itu untuk digunakan aktivitas kantor atau pun berolahraga.
Tetapi, maraknya aktivitas bersepeda dibarengi dengan meningkatkan kejahatan di jalan. Belakangan ini pemberitaan media massa diwarnai dengan banyaknya informasi kasus pembegalan sepeda. Hal itu tentu saja membuat was-was para pesepeda dalam beraktivitas.
Berangkat dari fenomena tersebut, jasa pengamanan pesepeda bernama "Jaga Gowes" atau JaGow hadir di tengah masyarakat Jakarta. Dua sosok yang berhasil menciptakan inovasi tersebut adalah Dino Hamid dan Manson Sebastian.
Pertengahan Oktober 2020, keduanya merealisasikan ide jasa pengamanan pesepeda dengan memanfaatkan orang-orang di bidang keamanan yang kehilangan pekerjaan karena COVID-19.
"Selain kita peduli pada keselamatan teman-teman goweser, kita ini dari industri promotor yang biasa bikin konser dan lain-lain juga memikirkan teman-teman, khususnya tim security yang biasa kita berdayakan kalau ada event offline, crowd controlnya untuk menjaga VIP. Jadi kita berpikir kalau combine," ujar Co Founder Jaga Gowes, Manson Sebastian kepada IDN Times, Jumat 13 November 2020.