Marak Begal Sepeda di Jakarta, Polda Metro Jaya Terima 14 Laporan

Jakarta, IDN Times - Sepanjang Oktober 2020 sejumlah kasus penjambretan atau begal pada pesepeda di Jakarta mengalami peningkatan. Ada beberapa wilayah yang mengalami kasus pembegalan sepeda, mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, hingga Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya sudah menerima 14 laporan dari masyarakat dan berhasil mengungkap tujuh kasus.
"Tiap pelaku ditanya pasti dijawab sudah tujuh kali, ada yang lima kali. Jadi kalau dihitung harusnya LP-nya sudah banyak, tapi ternyata baru 14," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin (2/11/2020).
1. Korban baru melapor ketika sudah viral

Yusri menyayangkan banyak korban yang tidak melapor, dan ada juga yang baru melapor setelah kasus ini viral. Karena itu, dia berharap korban bisa segera melapor supaya polisi bisa menangkap pelakunya.
"Cuman yang kami sayangkan banyak korban yang tidak melaporkan," ujar dia.
2. Polisi imbau pesepeda berkelompok dan menjaga barang bawaannya

Secara preemtif, Yusri mengatakan, pihaknya sudah mengimbau agar pesepeda menjaga barang-barangnya. Dari hasil analisa evaluasi kasus yang ditangani, beberapa pesepeda memang pergi sendirian. Pembegalan umumnya terjadi sekitar pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
"Makanya kami mengimbau kalau mau bergerak bermain sepeda, silakan sudah disiapkan jalurnya, tetapi jangan sendiri. Kalau boleh berkelompoklah agar mengurangi niat para pelaku ini," kata dia.
3. Polda Metro bentuk tim khusus untuk patroli

Yusri mengatakan olda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kodam Jaya, guna melakukan patroli di tempat yang sudah dipetakan dan dianggap rawan begal.
"Terus ada yang pakai seragam melakukan penjagaan, baik dari kepolisian dan dishub (dinas perhubungan), yang pakaian preman juga sama diturunkan untuk memantau," kata dia.
4. Wagub DKI ajak masyarakat menjalankan siskamling

Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengajak masyarakat melakukan sistem keamanan keliling (Siskamling) untuk mengantisipasi kasus begal sepeda di ibu kota.
"Jadi, tentu dari masyarakat kita harus hati-hati, terus menggalakkan kerja sama yang baik, supaya peduli keamanan, mungkin kita akan galakan kembali, giatkan kembali Siskamling atau apapun bentuknya," kata dia, Selasa, 27 Oktober 2020.
Riza mengatakan, untuk menjalankan sistem keamanan, pemerintah juga membutuhkan dukungan masyarakat.
"Karena itu butuh dukungan dari masyarakat, tentu yang tidak kalah penting adalah kehadiran aparat untuk dapat memastikan Jakarta ini aman, aparat memastikan ditegakkannya aturan disiplin penertiban dan diberi sanksi siapa pun yang bersalah," kata Riza.