Sebelum mencari solusi, penting memahami dulu penyebab motor Vario 125 brebet. Masalah ini bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari sistem bahan bakar, pengapian, hingga kondisi komponen mesin kurang optimal. Nah, berikut pembahasan selengkapnya:
Salah satu penyebabnya yakni injektor yang kotor atau tersumbat. Pada motor injeksi seperti Vario 125, injektor berfungsi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar dengan tekanan tinggi. Jika injektor tertutup kotoran atau kerak, semprotan bensin menjadi tidak merata.
Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar jadi tidak seimbang, lalu mesin pun brebet. Biasanya hal ini terjadi karena penggunaan bensin berkualitas rendah atau jarang melakukan servis rutin.
Selain itu, filter udara kotor juga sering jadi biang keroknya. Filter udara berfungsi menyaring debu dan partikel kecil agar tidak masuk ke mesin. Kalau filternya terlalu kotor, udara yang masuk jadi tidak cukup.
Akibatnya, mesin kekurangan oksigen untuk mendukung proses pembakaran. Selain itu, bensin menjadi terlalu banyak, tapi udara sedikit sehingga mesin pun tersendat.
Penyebab berikutnya datang dari busi yang kotor atau aus. Busi adalah komponen penting dalam sistem pengapian karena berfungsi memercikkan api di ruang bakar. Kalau ujung busi tertutup kerak karbon atau jaraknya tidak sesuai spesifikasi, percikan api jadi lemah. Hasilnya, pembakaran tidak sempurna dan motor terasa brebet terutama di putaran bawah.
Selain tiga hal tadi, mesin brebet juga bisa disebabkan karena sensor injeksi bermasalah. Perlu diketahui, Vario 125 dilengkapi berbagai sensor seperti sensor suhu mesin (ECT), sensor throttle (TPS), dan sensor oksigen (O2).
Kalau salah satu dari sensor ini rusak atau memberikan data yang keliru, ECU (Electronic Control Unit) akan mengatur suplai bahan bakar dan udara secara tidak tepat. Akibatnya, mesin bisa bereaksi tidak normal, seperti brebet saat dingin atau tarikan yang tidak stabil.
Kemudian, jangan abaikan kondisi bahan bakar dan fuel pump. Jika pompa bensin melemah atau selang bahan bakar tersumbat, tekanan bahan bakar ke injektor tidak akan stabil. Akibatnya, motor bisa tersendat, terutama saat kamu mulai menarik gas.
Kompresi mesin yang menurun juga bisa memicu masalah ini. Kompresi turun bisa disebabkan oleh ring piston aus, klep bocor, atau silinder tergores. Akibatnya, tekanan di ruang bakar berkurang dan pembakaran tidak maksimal.
Biasanya gejala ini dibarengi dengan konsumsi oli berlebih dan suara mesin kasar. Kalau sudah sampai tahap ini, solusinya butuh penanganan bengkel yang lebih serius.