Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Motor 2 Tak Identik dengan Banyak Asap? Ini Alasannya

Yamaha F1ZR
Yamaha F1ZR (instagram.com/galeri_f1zr)
Intinya sih...
  • Motor 2-tak menghasilkan asap karena sistem pelumasan oli samping yang terbakar, membuat pembakaran tidak sempurna dan emisi hidrokarbon tinggi.
  • Kelebihan mesin 2-tak antara lain tenaga responsif, bobot ringan, desain sederhana, biaya produksi murah, karakter ikonik, dan komponen lebih sedikit.
  • Mesin 2-tak berbeda dengan 4-tak dalam jumlah langkah dan putaran poros engkol, mekanisme katup dan alur bahan bakar, pelumasan, efisiensi bahan bakar, emisi, performa, kompleksitas, bobot, dan perawatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika kamu pernah melihat kendaraan tua yang knalpotnya mengeluarkan asap tebal, hampir bisa dipastikan itu adalah motor bermesin 2-tak. Fenomena ini bukan tanda mesin rusak, tapi memang bagian dari desain dan cara kerja mesin tersebut.

Jadi, sebenarnya kenapa motor 2-tak identik dengan banyak asap? Berikut detail pembahasannya yang menarik diketahui.

Kenapa motor 2-tak identik dengan banyak asap?

Motor 2-tak memakai sistem pelumasan oli samping yang langsung dicampur dengan bensin. Campuran ini bertugas melumasi piston, ring, dan kruk-as sebelum ikut terbakar dalam ruang bakar. Hasilnya, asap putih keluar melalui knalpot dan membuat motor 2-tak selalu terlihat berasap saat jalan.

Selain itu, pembakaran mesin 2-tak tidak selalu sempurna karena katup masuk dan buang terbuka hampir bersamaan. Akibatnya, sebagian campuran bensin dan oli bisa terbuang langsung tanpa terbakar. Proses inilah yang menambah tebalnya asap dan membuat emisi hidrokarbonnya tinggi.

Perbedaan cara kerja mesin 2-tak dengan 4-tak

motor Suzuki Satria 2-tak
ilustrasi motor Suzuki Satria 2-tak (instagram.com/satria2takmodifikasi)

Keluarnya asap pada mesin 2-tak bukanlah hal aneh. Pasalnya, cara kerja mesin motor ini memang berbea dengan kendaraan dengan mesin 4-tak. Sebagai perbandingan, begini cara kerja mesin 2-tak dan 4-tak yang perlu kamu ketahui:

  • Jumlah langkah dan putaran poros engkol

Mesin 4-tak bekerja melalui empat langkah piston, yakni hisap, kompresi, usaha, dan buang. Selain itu, motor ini butuh dua putaran penuh poros engkol untuk menghasilkan tenaga. Sementara itu, mesin 2-tak hanya butuh dua langkah sehingga cukup satu putaran poros engkol untuk menghasilkan tenaga.

  • Mekanisme katup dan alur bahan bakar

Pada mesin 4-tak, aliran udara dan bahan bakar dikontrol oleh katup hisap dan buang yang digerakkan noken-as. Nah, mesin 2-tak tidak memakai katup, melainkan piston yang langsung membuka dan menutup lubang intake serta exhaust saat bergerak.

  • Pelumasan

Mesin 2-tak mencampur oli dengan bahan bakar (oli samping) sehingga ikut terbakar dan menghasilkan asap. Adapun mesin 4-tak punya bak oli terpisah sehingga membuat pelumasan lebih bersih dan tidak menghasilkan asap.

  • Efisiensi bahan bakar, emisi, dan performa

Mesin 4-tak lebih irit dan ramah lingkungan karena pembakarannya terkontrol. Sebaliknya, mesin 2-tak lebih boros dan berasap, tapi unggul dalam respons karena menghasilkan tenaga di setiap putaran engkol.

  • Kompleksitas, bobot, dan perawatan

Mesin 2-tak lebih sederhana, ringan, dan perawatannya murah. Namun, mesin 4-tak meski lebih kompleks dan berat, menawarkan ketahanan lebih baik dan interval servis lebih panjang.

Itulah jawaban kenapa motor 2-tak identik dengan banyak asap. Jadi, asap tebal di motor 2-tak memang bagian dari desainnya, ya, bukan tanda bahwa motor tersebut kenapa-napa. Tak perlu khawatir!

FAQ seputar kenapa motor 2-tak identik dengan banyak asap

  1. Kenapa motor 2-tak menghasilkan banyak asap?

    Karena oli mesin ikut terbakar bersama bahan bakar di ruang bakar.

  2. Apakah asap pada motor 2-tak normal?

    Ya, asap adalah karakteristik alami mesin 2-tak.

  3. Kenapa motor 4-tak tidak sebanyak itu asapnya?

    Karena pada mesin 4-tak, oli tidak ikut terbakar sehingga asap lebih sedikit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us