Penting memahami penyebab oper gigi Vespa klasik keras. Walau mungin sering dipicu oleh hal sepele, tapi jika tidak tahu penyebabnya kamu pun mungkin kebingungan. Untuk itu, cek sumbernya supaya performa motor tetap halus dan nyaman dikendarai.
Salah satu penyebabnya yaitu kopling tidak sepenuhnya disengage saat tuas ditarik. Artinya, kampas kopling masih sedikit menempel pada plat mesin sehingga gigi jadi susah berpindah.
Biasanya kondisi ini terjadi karena kabel kopling terlalu kencang, terlalu longgar, atau mulai aus. Kalau kamu merasa gigi “nempel” atau motor suka nyentak saat ganti gigi, itu tanda kopling butuh penyetelan ulang.
Vespa klasik memakai sistem kabel untuk menggerakkan mekanisme perpindahan gigi di gearbox. Kalau kabel ini sudah kering, berkarat, atau bahkan mulai terkelupas, gerakannya jadi tidak mulus. Apalagi jika jalur kabelnya melengkung terlalu tajam atau outer-nya pecah, bisa-bisa putaran tuas gigi terasa berat dan tersendat.
Masalah selanjutnya bisa datang dari bagian dalam gearbox, tepatnya di selector box dan cruciform (komponen berbentuk salib yang bertugas mengunci posisi gigi). Kalau kedua bagian ini sudah aus, perpindahan gigi bakal terasa “nggigit” dan keras.
Kadang kamu pun bakal merasa seperti gigi susah masuk atau malah loncat sendiri ke netral. Ini wajar terjadi pada Vespa tua karena komponen logam di dalam transmisi bisa terkikis seiring waktu dan pemakaian.
Jangan anggap sepele oli gearbox karena pelumas yang kental atau sudah lama tidak diganti bisa membuat mekanisme transmisi seret. Lebih jelasnya, Vespa klasik butuh oli dengan tingkat viskositas yang pas, tidak terlalu kental, tapi juga tidak encer.
Kalau oli terlalu kental, perpindahan gigi akan terasa berat, terutama saat mesin masih dingin. Sementara itu, jika oli sudah lama dan banyak kotoran logam halus di dalamnya, gesekan antar komponen bisa bikin perpindahan makin susah.
Perlu dipahami, terkadang penyebabnya bukan di mesin, tapi cara kamu mengganti gigi. Banyak pemula yang memutar tuas gigi tanpa menekan kopling sepenuhnya atau memaksa pindah gigi saat motor belum berhenti total.
Nah, pada Vespa klasik, timing dan rasa tangan sangatlah penting. Salah sedikit saja, tuas bisa terasa seret atau keras. Jadi, selain masalah teknis, faktor kebiasaan berkendara juga punya peran besar, lho.