Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Tidak semua kampas rem punya karakter yang sama. Kampas semi-metallic atau yang cenderung “keras” sering lebih mudah mengeluarkan bunyi dibanding kampas organik, terutama saat basah. Selain itu, cakram yang permukaannya sudah bergaris halus, sedikit bergelombang, atau ada “glazing” (permukaan licin mengkilap karena panas) juga membuat kampas lebih gampang bergetar.
Pada rem cakram, kondisi kaliper juga berpengaruh: pin slider yang kering, piston yang mulai seret, atau kampas yang dudukannya kotor bisa membuat kampas tidak menekan secara rata, sehingga lebih mudah menimbulkan resonansi suara. Pada rem tromol, pegas dan cam yang kotor dapat membuat sepatu rem “nyangkut” sedikit lalu lepas, menambah peluang bunyi saat basah.
Kesimpulannya, rem motor sering berdecit saat hujan karena air mengubah gesekan, kotoran memperparah getaran, dan karakter kampas serta kondisi komponen menentukan seberapa mudah bunyi muncul. Selama rem masih pakem, catatan paling aman adalah: lakukan pengereman ringan beberapa kali untuk mengeringkan permukaan, bersihkan area rem saat sempat, dan waspadai jika bunyi disertai rem ngempos, getar kuat, atau daya pengereman menurun.