Cakram Rem Motor Panas Saat Touring, Jangan Lakukan Hal Ini

Banyak pengendara motor yang gemar touring jarak jauh pernah merasakan gejala rem mulai melemah setelah digunakan terus-menerus, terutama saat melewati turunan panjang atau jalan berkelok. Dalam beberapa kasus, cakram rem terasa sangat panas, bahkan sampai tercium aroma gosong dari area roda. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena dapat menurunkan kemampuan pengereman dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Cakram rem yang panas sebenarnya merupakan proses alami akibat gesekan kampas dengan rotor. Namun, jika temperaturnya berlebihan, performa rem dapat menurun secara drastis, dikenal sebagai brake fading. Untuk itu, pengendara perlu memahami perilaku rem, penyebab overheating, serta kebiasaan buruk yang justru memperparah kondisi cakram saat touring.
1. Menginjak atau menarik rem terus-menerus saat turunan

Kebiasaan paling sering ditemui adalah menahan tuas rem dalam waktu lama untuk mengontrol kecepatan di turunan. Metode ini membuat gesekan bersifat konstan, sehingga panas menumpuk dan tidak sempat dilepas oleh udara. Akibatnya, minyak rem bisa mendidih, kampas menjadi licin, dan cakram berubah warna kebiruan karena overheating.
Cara yang lebih aman adalah menggunakan teknik engine brake, menurunkan gigi saat melaju, dan melakukan pengereman secara bertahap—rem, lepas, rem lagi. Teknik ini memberi kesempatan sistem rem mendingin secara alami dan tetap responsif.
2. Menyiram cakram rem panas dengan air atau cairan apa pun

Banyak pengendara berhenti di pinggir jalan dan langsung menyiram air ke cakram yang panas karena khawatir terjadi kerusakan. Padahal, perubahan suhu ekstrem dapat membuat cakram melengkung (warp) atau retak mikro. Selain itu, sisa air bisa bercampur dengan debu dan minyak, sehingga kampas rem kehilangan daya cengkeram.
Jika rem terasa terlalu panas, cukup berhenti di tempat aman, biarkan motor berdiri, dan tunggu hingga suhu turun secara alami. Tidak perlu mengibaskan angin secara paksa atau menyemprotkan cairan pembersih. Pendinginan bertahap jauh lebih aman bagi struktur metal cakram.
3. Mengabaikan perawatan rem sebelum dan selama touring

Banyak pengendara fokus pada mesin dan ban, tetapi lupa memeriksa sistem pengereman sebelum berangkat. Kampas sudah menipis, minyak rem tua, atau rotor kotor dapat mempercepat overheating ketika cakram bekerja berat di perjalanan jauh. Selain itu, membawa beban berlebih, seperti boks penuh barang atau boncengan tambahan, meningkatkan tekanan pengereman.
Hal-hal kecil ini dapat membuat cakram lebih cepat panas. Saat touring, biasakan berhenti berkala untuk mengecek kondisi rem, memastikan tidak ada bau gosong, getaran, atau tarikan tuas yang makin dalam. Jika mulai muncul tanda-tanda fading, beristirahatlah lebih lama sebelum melanjutkan perjalanan.
Mencegah cakram rem panas bukan hanya soal teknik mengerem, tetapi juga manajemen kecepatan, distribusi beban, dan kesiapan kendaraan. Touring adalah aktivitas yang harus dinikmati dengan rasa aman, bukan dipaksakan. Dengan menghindari kebiasaan di atas, performa rem tetap optimal, perjalanan lebih nyaman, dan risiko kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.


















