Ranjau paku jari-jari payung (Instagram/@rohim_saber)
Penggagas komunitas Saber, Abdul Rohim, mengaku sudah menjadi relawan penyapu ranjau paku sejak 2010 silam. Ternyata, ada alasan tersendiri kenapa Rohim ingin membantu para pengguna jalan dengan menjadi penyapu ranjau paku. Dia pernah melihat satu keluarga dalam kondisi hujan gerimis ban motornya bocor terkena ranjau paku.
"Sang bapak mendorong motor di depan, ibunya di belakang sambil gendong anak. Saya hampiri dan tanyakan ternyata kena ranjau paku. Dari situ, hati saya terenyuh dan bertekad untuk membantu masyarakat dengan membersihkan ranjau paku," kata Rohim kepada IDN Times beberapa waktu lalu. Setelah itu, Rohim menggagaskan komunitas Saber dan langsung viral.
"Saber terbentuk pada 2011. Anggotanya saat itu baru sekitar tiga orang. Sekarang, jumlahnya 40 orang. Pada 2011 itu, komunitas kami sempat viral karena saya dan teman berhasil menangkap pelaku penebar ranjau di Daan Mogot, Jakarta Barat," kata Rohim.
Rohim menambahkan, selain menangkap pelaku di Daan Mogot, dia juga pernah ikut penangkapan pelaku penebar ranjau paku di wilayah Cideng, Jakarta Pusat, pada 2013.